LINTASJATIM.com, Blitar – Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sopir truk pengangkut telur Blitar-Jakarta meninggal setelah dirawat dua hari di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Rabu (14/5/2020).
Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti menyatakan, PDP (53) Kecamatan Garum ini mengalami gejala klinis mengarah Corona pada Minggu (3/5/2020).
“Baru sepekan kemudian, pada Minggu (10/5/2020) pasien dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi karena mengeluhkan batuk, sesak dan muntah. Lalu Minggu siang dinyatakan sebagai PDP karena memiliki riwayat dari Jakarta,” jelas Krisna seperti dilasir detik.com
Pasien sempat dirawat di rumah sakit rujukan selama dua hari. Tapi kondisinya terus memburuk hingga meninggal dunia pada Selasa pagi (12/5/2020).
Ia juga memastikan, akan langsung melakukan tracing kontak erat dengan pasien meninggal dan akan dilakukan rapid test.
Kematian PDP sopir truk telur Blitar-Jakarta ini merupakan kematian ke 10 dalam status PDP. Jenazah pasien langsung dimakamkan menggunakan protap penanganan Covid-19. (Ndn/Stj)