30 Desa di Trenggalek Terancam Kekeringan

Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi Musim Kemarau

LINTASJATIM.com, Trenggalek – Kekurangan air bersih dialami di beberapa wilayah di Trenggalek. Pada musim kemarau tahun ini, sekitar 30 desa di Trenggalek terdampak kekeringan.

Sebagian besar wilayah yang mengalami kekeringan hingga kekurangan air bersih yakni desa yang berada di dataran tinggi dan menjadi langganan di setiap musim kemarau.

Bacaan Lainnya

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, pada musim kemarau ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya guna mencukupi kebutuhan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.

“Kami sudah menyiapkan tandon air bersih dan tangki-tangki dengan kapasitas 5000 liter di wilayah yang terdampak kekeringan,” ujarnya.

Selain di wilayah pegunungan, imbuh Joko, beberapa desa yang biasa terdampak kekeringan adalah desa yang berada di tepi pantai.

“Biasanya, ada dua dampak yang biasa terjadi pada musim kemarau, yakni kekeringan dan kebakaran hutan,” katanya.

Menurut penjelasan Joko, BPBD telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menangani hal tersebut. Pihaknya telah membuat tandon air untuk menjaga suplai dan pengiriman air. Hal itu dinilai menjadi langkah efektif dalam mengatasi kekeringan secara cepat.

“Kami juga sudah membuat tandon air, agar suplai dan pengiriman air tetap terjaga,” tandas Joko.

Pos terkait