LINTASJATIM.com, Blitar – Penerapan disiplin physical dan social distancing saat pandemi Covid-19 berimbas pada turunnya akseptor KB di Kota Blitar hingga 30 persen.
Menurunnya angka akseptor KB, dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya lonjakan angka kelahiran panca pandemi Covid-19.
Menyikapi hal tersebut Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (P3AP2KB) Kota Blitar punya pekerjaan rumah berat dalam mengingatkan para akseptor untuk melanjutkan program Keluarga Berencana itu.
“Untuk laporan Maret itu pelaksaaan Februari ada sebanyak 244 akseptor. Sedangkan laporan April itu pelaksanaan Maret turun 30 persen menjadi 169 akseptor,” jelas Kadis P3AP2KB Kota Blitar, Sulistiani seperti dilansir Detik.com, Selasa (12/5/2020).
Penurunan penggunaan akseptor ini sangat mengkhawatirkan khususnya saat pandemi. Hal ini diprediksikan akan meningkatkan potensi terjadinya lonjakan kelahiran juga tinggi.
“Seperti vasektomi atau MOP kenapa kosong, karena biasanya kami lakukan kerjasama dengan Dinkes Provinsi Jatim sambil safari KB. Sekarang juga sudah ada kerjasama dengan RSUD Mardi Waluyo. Namun kondisi sekarang, rumah sakit rujukan kan fokus pada penanganan Corona,” ungkapnya.
Ia juga mengimbau, pasangan subur di Kota Blitar harus lebih disiplin ber-KB dan menunda kelahiran khususnya usia produktif itu antara 15 sampai 49 tahun.
Banyaknya faktor yang kurang mendukung jika melahirkan saat masih pandemi. Baik itu faktor ekonomi, sosial maupun kesehatan ibu dan bayi pasca melahirkan. (Ndn/Stj)