Inspiratif, Wanita Cantik Penulis Buku Asal Ponorogo

Siti Nurul Janah Penulis Buku Inspiratif dari Ponorogo

Lintasjatim.com, Ponorogo – Siti Nurul Janah, yang biasa dipanggil oleh rekan-rekannya Acyd, adalah sosok perempuan yang sangat menginspirasi. Di usianya yang masih muda, ia telah beberapa kali menulis buku.

Acyd sebagai alumni Lembaga Konseling Pelajar (LKP) di Organisasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Ponorogo, berhasil menerbitkan 2 buku dan menginspirasi rekan-rekannya untuk terus berkarya.

Bacaan Lainnya

Saat ditemui kontributor Lintasjatim.com, Acyd mengatakan, dirinya sudah lumayan lama menggeluti dunia penulisan, yang di mulainya secara tidak sengaja lambat laun menjadi tertarik ke dalam dunia olah kata ini.

“Sejak di SMA, tapi cuma iseng-iseng. Mulai agak serius ya dua tahun kemarin”. Katanya

Dikurun waktu 2 tahun ini Acyd bercerita, dirinya sudah menuangkan tulisan dalam 2 buku.

“Ada dua. Yang pertama judulnya “Catatan Akhir Januari” (kumpulan narasi puisi) terbit Maret 2019. Yang kedua novel yang berjudul “Hijabku Bukan Karenamu”, terbit April 2020,” katanya.

Di tengah-tengah obrolan dengan tim Lintasjatim.com, Acyd memberikan bocoran sedikit tentang novelnya yang terbit di akhir bulan April 2020 ini.

“Tentang seorang perempuan yang tidak mau berhijab, karena menurutnya menjadi seorang perempuan yang baik tidak harus berhijab. Hehehe tp bukan berarti saya mengajak pembaca untuk tidak berhijab ya, mengenai bagaimana sebenarnya isi cerita saya biarkan mereka menemukan jawabannya di isi buku saya,” ucapnya sambil tersenyum manis ia bercerita.

Harapan Acyd sendiri, semoga karya sederhananya mampu mengispirasi dan menebar kebaikan bagi siapa saja. Karena untuk menebar kebaikan tidak hanya dengan mulut (ucapan) tapi dapat dilakukan melalui tulisan karena bisa menjangkau siapapun dan dimanapun.

Sedikit pesan dari Acyd untuk pelajar di Indonesia khususnya di Kabupaten Ponorogo.

“Teruslah berkarya, Syukuri apapun yang kau punya dan jadilah yang terbaik dengan versimu. Tidak perlu membandingkan diri dengan yang lain, karena standarnya sudah pasti beda, manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing agar saling melengkapkan,” pungkasnya. (Esg/Stj)

Pos terkait