LINTASJATIM.com, Blitar – Segenap Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar memperingati hari ulang tahun ke 4 pada tanggal 31 Agustus 2020.
Tak hanya itu, perayaan juga diwarnai oleh pencapaian UNU yang makin berjaya dan prestisius selama 4 tahun ini.
Tahun ini UNU Blitar merayakan harlah secara sederhana sesuai prosedur protokol kesehatan. Seperti cuci tangan, physical distancing, dan memakai masker. Sebab, saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Dalam peringatan harlah UNU ini juga mengadakan seminar dengan tema ‘Kolaborasi dan Sinergi Peningkatan Daya Saing Lulusan UNU Blitar Menuju SDM Unggul dan Berkarakter’.
Pemateri yang dihadrikan yaitu Rektor UNU Blitar, Prof. Dr. H.M. Zainnudin, M.Pd, Dekan FAI UNU Blitar Dr. H. Dimyati Huda, M.Ag, dan pemateri eksternal pimpinan CV. Alfiros H. Putut Agustinus Kushartanto, S.T., S.Sos.
Pada acara seminar, Prof. Dr. H. M Zainudin Rektor UNU Blitar memberi beberapa nasehat pada perwakilan mahasiswa Hima Prodi dan BEM yang hadir.
“Di mana pun kita bekerja kita harus profesional, bagaimana profesional itu? yang pertama adalah bisa berkomunikasi dengan siapa pun. Kedua, mengerti bidang tugasnya, dan ketiga, harus jujur,” ucapnya.
Rektor juga menegaskan, tak cukup mengandalkan ijazah saja. Tetapi diperlukan sertifikat kompetensi.
“Oleh sebab itu, UNU Blitar membentuk LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang bekerja sama dengan BNSP, sehingga nanti lulusan UNU selain ahli di bidang keilmuannya juga punya keahlian tambahan yang bisa menunjang bidang pekerjaannya, seperti operasional komputer,” tegasnya.
Puncak harlah UNU dihadiri oleh beberapa ulama besar K.H. Masdain Rifai Ahyad (BPPPT), K.H. Moh. Ardani Ahmad (Rois Syuriah PCNU Kab. Blitar), K.H Azizi Hasbullah, beserta struktural dari BPPPT.
Puncak peringatan harlah tersebut juga dalam rangka memperingati Tahun Baru Hijriyah 1442 dengan diadakan pembacaan istighotsah dan pemotongan tumpeng sehingga acara berlangsung khidmat.
Penutupan acara pukul 15.40 diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Yaa Lal Wathan dan berlanjut dengan acara istighotasah oleh Bapak H. Subhan Ansori, M.Pd.I.
Dalam kesempatan ini, K.H Masdain sempat menceritakan lika liku proses berdirinya UNU Blitar yang penuh perjuangan dan air mata karena awal berdirinya Kyai Masdain justru ingin mendirikan STAI NU Blitar.
Namun, mantan menteri pendidikan Prof. Muhammad Nuh menyarankan untuk membuat universitas.
Hingga pada tanggal 31 Agustus 2016, pukul 02.00 pagi Prof. Muhammad Nuh menyampaikan bahwa Surat izin operasional UNU Blitar sudah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi.
Di akhir acara ditutup dengan mauidzoh khasana oleh KH. Azizi Hasbullah dan ditutup dengan pemotongan tumpeng secara simbolis. Diharapkan, UNU semakin berbenah dan maju dari segi sistem manajemen, dan peningkatan mutu. (Mardiyah/Stj)