IPNU Educare Dapat Support dari NU Jatim, Tercatat Ada 250 Relawan Terdaftar

LINTASJATIM.com, Surabaya – Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur meluncurkan program IPNU Educare.

Kegiatan ini terpusat pada pendampingan belajar dan advokasi pelajar dari siswa SD, SMP, hingga SMA Sederajat.

Bacaan Lainnya

Pendampingan tersebut dilaksanakan dengan membentuk kelompok belajar di tingkat desa atau RT. Para relawan akan mendampingi dan membimbing kegiatan pembelajaran.

Sedangkan mengenai durasi, waktu, dan materi akan disesuaikan dengan kesepakatan antara relawan dan pelajar.

Program ini mendapat banyak sambutan dari banyak kalangan pemuda baik dari anggota IPNU, maupun pelajar yang peduli terhadap masa depan pendidikan.

Bahkan, tercatat ada 250 relawan yang terdaftar dari berbagai wilayah di Jawa Timur sejak peluncurannya pada akhir Juli hingga 15 Agustus 2020.

Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah dengan adanya Campaign oleh PW IPNU Jawa Timur.

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menyampaikan harapannya agar program ini bisa terlaksana dalam jangka panjang. Serta, menyerukan masyarakat agar mendaftarkan anaknya yang masih bersekolah di IPNU Educare secara gratis.

“Para wali santri, wali siswa, wali murid SD, SPM, SMA sederajat yang ingin bimbel gratis sukses belajar, sukses masuk perguruan tinggi, sukses ujian masuklah ikutilah IPNU Educare yang diadakan oleh IPNU Jawa Timur secara gratis,” ungkapnya.

KH Marzuki juga menambahkan, wali santri tidak perlu khawatir. Sebab, materi yang akan diberikan tidak hanya pelajaran umum saja tetapi akhlak, belajar mengaji dan sholat juga akan diajarkan.

“Cara mendoakan orang tua juga akan diajarkan disana. Ayo rame-rame ikut IPNU Educare InsyaAllah sukses,” ajaknya.

Ketua PW IPNU Jawa Timur Choirul Mubtadin menjelaskan, program ini merupakan jawaban atas problematika kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak pandemi mewabah.

“Hari ini para pelajar mengalami dampak dari pandemi ini, mereka sudah beberapa bulan tidak bisa belajar di sekolah, beberapa orang tua merasa kesulitan mendampingi belajar,” tuturnya.

Di’in menambahkan, pelajar banyak yang mengalami stres akibat pandemi. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan IPNU Jatim, metode PJJ masih belum efektif.

Selain pendampingan belajar, ada juga advokasi IPNU Educare yang berguna untuk kegiatan pendampingan, konseling pelajar, serta memfasilitas kegiatan pembelajaran di rumah. Sehingga, pelajar akan merasakan langsung manfaat dari program ini.

Tak hanya itu, program ini terbuka bagi organisasi di kalangan mahasiswa maupun instansi atau lembaga yang ingin memajukan pendidikan di Indonesia untuk terlibat dalam IPNU Educare.

Pos terkait