LINTASJATIM.com, Banyuwangi – Atap ruang kelas MI Nurus Salafis Sholeh, Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ambruk.
Untungnya peristiwa yang terjadi Senin, 20 Juli lalu, itu tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, seluruh siswa sudah diliburkan sejak pandemi korona muncul pada pertengahan Maret lalu.
Kepala Madrasah Ibtida’iyah (MI) Nurus Salafis Sholeh, Saifulloh, S. Pd mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pagi hari sekitar pukul 07.00.
“Malam harinya sempat turun hujan cukup lebat. Eh, pagi sekitar pukul 07.00 terdengar suara gemuruh, ternyata atap kelas sekolah runtuh,” kata Saifulloh.
Pantauan koran ini di lapangan, atap kelas yang ambruk sehari-hari digunakan sebagai ruang kelas 5. Posisinya berada di bangunan sekolah yang menghadap ke arah utara
Untungnya, ruang kelas 6 dan 4 yang posisinya bersebelahan tidak ikut ambruk. Ruang kelas yang menghadap ke timur juga masih utuh. Kerugian ditaksir sekitar Rp 75 juta.
Minggu (2/8), tampak atap ruang kelas yang ambruk dibersihkan puing-puingnya oleh sejumlah orang. Tampak juga aparat desa, anggota BPD, dan guru di sekolah yang berada di Dusun Wonosuko RT 005 RW 01 itu.
Kasi Pelayanan Pemdes Telemung, Saiful Hidayat S.Sos.I mengatakan, seharusnya bangunan sekolah tersebut masih kokoh. Sebab, bangunan sekolah tersebut baru direnovasi pada 2015 lalu.
“Dananya berasal dari APBD Banyuwangi,” katanya. “Namun, entah mengapa diguyur hujan saja sudah ambruk. Padahal, hujannya bisa-biasa saja tidak terlalu lebat,” imbuhnya.
Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Telemung Muhammad menduga atap sekolah tersebut ambruk karena kualitas kayu yang digunakan kurang bagus.
“Ya, mungkin kayunya pakai kayu jelek atau sudah rapuh. Makanya baru lima tahun sudah ambruk,” kata Muhammad.
Source: radarbanyuwangi.jawapos.com