Kemenag Magetan Terapkan Kurikulum Berbasis Cinta di Madrasah Aliyah

Workshop Kurikulum Berbasis Cinta untuk Madrasah Aliyah se-Kabupaten Magetan di MAN 1 Magetan.
Workshop Kurikulum Berbasis Cinta untuk Madrasah Aliyah se-Kabupaten Magetan di MAN 1 Magetan.

LINTASJATIM.com, Magetan – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Magetan mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Cinta melalui Workshop Kurikulum Berbasis Cinta bagi Madrasah Aliyah se-Kabupaten Magetan.

Kegiatan tersebut digelar pada Senin (22/12/2025) di Ruang Meeting MAN 1 Magetan dan diikuti 66 peserta.

Bacaan Lainnya

Peserta workshop terdiri atas kepala Madrasah Aliyah negeri dan swasta, wakil kepala bidang kurikulum, serta perwakilan guru mata pelajaran dari seluruh Madrasah Aliyah di Kabupaten Magetan.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Magetan, Dr. H. Taufiqurrohman, M.Ag., didampingi Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) serta para Pengawas Madrasah Aliyah Kemenag Magetan.

Dalam sambutannya, Taufiqurrohman menekankan pentingnya penguatan rasa cinta dan kepedulian pendidik terhadap peserta didik, terutama di tengah tantangan dan pengaruh negatif lingkungan luar.

Menurutnya, pendidik perlu memahami keragaman karakter siswa, mulai dari yang pendiam, rajin, hingga aktif, agar pendampingan dapat dilakukan secara tepat dan berlandaskan ketulusan.

“Dengan pendekatan cinta, pendidik mengajar dengan ikhlas dan tulus, sehingga peserta didik lebih mudah menerima materi pembelajaran. Inilah transformasi ilmu melalui hati,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa kurikulum berbasis cinta tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai pengorbanan dan kepedulian pendidik kepada peserta didik, baik secara psikis maupun material.

Lebih lanjut, Taufiqurrohman berharap seluruh pihak yang terlibat dalam workshop, baik narasumber maupun peserta, dapat berkomunikasi secara aktif untuk merumuskan strategi implementasi kurikulum berbasis cinta yang realistis dan aplikatif dalam pembelajaran di madrasah.

Workshop kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh tiga narasumber, yakni Moh. Nurudin, M.Ag., Dra. Ana Zuhrufiyah Nurany, M.Pd.I., dan Sunarto, S.Pd.

Ketiganya menekankan pentingnya strategi teknis penerapan kurikulum berbasis cinta di kelas melalui pendekatan pembelajaran yang humanis, kreatif, dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik.

Antusiasme peserta terlihat dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta sepakat bahwa kurikulum berbasis cinta dapat menjadi fondasi kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan bermakna di Madrasah Aliyah se-Kabupaten Magetan.

Kegiatan workshop ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk menerapkan prinsip-prinsip kurikulum berbasis cinta secara nyata dalam proses pembelajaran dan kehidupan madrasah sehari-hari.

Pos terkait