ISNU Kota Kediri Gelar Sarasehan Bahas Kontribusi Sarjana Santri Bangun Negeri

ISNU Kota Kediri Gelar Sarasehan.
ISNU Kota Kediri Gelar Sarasehan.

LINTASJATIM.com, Kediri – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Kediri menggelar sarasehan bertajuk ‘Kontribusi Sarjana Santri dalam Membangun Negeri’ Sabtu, (11/10/2025).

Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat peran intelektual muda terutama para sarjana berlatar belakang pesantren dalam pembangunan bangsa dan peradaban Islam yang inklusif.

Bacaan Lainnya

Acara yang berlangsung di UIN Syekh Wasil Kediri ini dihadiri oleh sejumlah tokoh akademisi, pengurus NU, perwakilan pesantren, aktivis, mahasiswa dan sarjana muda.

Ketua ISNU Kota Kediri, Prof. Moh. Asror Yusuf menyampaikan pentingnya sinergi antara keilmuan modern dan nilai-nilai pesantren dalam menjawab tantangan zaman.

“Sarjana santri memiliki modal ganda intelektual akademik dan kedalaman spiritual. Ini adalah potensi besar untuk membangun peradaban yang berakar pada nilai, namun tetap adaptif terhadap perkembangan global,” terangnya.

Sarasehan ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Dr. Jauhar Fuad (LPTNU Jawa Timur/Akademisi UIT Tribakti), Dr. Robingatun (akademisi UIN Syekh Wasil Kediri) dan Ibnu Qayyim (Dinas Pendidikan Kota Kediri)

Dr. Jauhar Fuad menekankan pentingnya pemberdayaan santri pasca pendidikan formal agar tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga pencipta perubahan sosial dan penggerak kemajuan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan teknologi.

“Melalui ISNU inilah kita berharap banyak” terangnya.

Lebih lanjut, Dr. Robingatun menuturkan peradaban tidak hanya dibangun dengan teknologi dan infrastruktur, melainkan dengan nilai, moralitas, dan visi jangka panjang. Di sinilah, katanya, santri memiliki posisi strategis.

“Peradaban yang besar lahir dari orang-orang yang kuat secara spiritual dan cerdas secara intelektual. Santri, jika diberi ruang dan kesempatan, bisa memainkan peran penting dalam mengisi ruang-ruang strategis bangsa,” ungkapnya.

Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, membahas langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan ISNU dalam mendorong kiprah sarjana santri di tengah masyarakat.

Pos terkait