LINTASJATIM.com, Bangkalan – Sekelompok mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) membuktikan bahwa profesi guru tidak hanya soal mengajar di kelas. Melalui karya nyata yang inovatif dan ramah lingkungan, mereka tampil sebagai agen perubahan di tengah tantangan pendidikan dan krisis iklim global.
Dalam kegiatan Gelar Karya Mahasiswa PPG Gelombang 2 Tahun 2024 yang digelar di lingkungan kampus FKIP UTM pada Selasa (21/5/2025), para calon guru ini memamerkan berbagai proyek inspiratif bertema ‘Guru Profesional: Green Civilization Agent, Menginspirasi Melalui Karya dan Aksi Nyata.’
Beragam karya ditampilkan. Mulai dari media pembelajaran berbasis lingkungan, modul ajar yang mengangkat isu keberlanjutan, hingga program literasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
Seluruh proyek merupakan hasil dari mata kuliah Projek Kepemimpinan yang menekankan peran guru sebagai pemimpin transformasional di masyarakat.
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah modul pembelajaran tematik tentang daur ulang sampah untuk siswa sekolah dasar, lengkap dengan aktivitas praktik yang melibatkan orang tua siswa di rumah.
Ada pula ‘Kebun Literasi Sekolah”, sebuah proyek edukatif yang mengajak siswa membaca buku bertema lingkungan sambil bercocok tanam di halaman sekolah.
Kegiatan ini turut melibatkan banyak pihak, mulai dari guru sekolah mitra, tokoh masyarakat, hingga perangkat desa. Kolaborasi lintas sektor menjadi kekuatan utama dalam merancang dan melaksanakan proyek-proyek tersebut.
Koordinator Program Studi PPG FKIP UTM, Dr. Badrud Tamam, S.Si., M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar bentuk pemenuhan tugas akademik.
“Melalui Gelar Karya ini, kami ingin menanamkan bahwa guru bukan hanya pengajar di ruang kelas, tapi juga agen perubahan di tengah masyarakat. Mereka harus peka terhadap persoalan sekitar dan berani bertindak untuk menciptakan solusi yang konkret, kontekstual, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh dosen pembimbing, sivitas akademika, dan sejumlah tamu undangan ini disambut antusias.
Para pengunjung mengapresiasi semangat dan kepedulian mahasiswa dalam mewujudkan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan sosial.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Universitas Trunojoyo Madura semakin menegaskan komitmennya dalam mencetak guru-guru profesional yang memiliki kompetensi, kepemimpinan, dan kepedulian sosial.
“Kami percaya, perubahan tidak selalu harus besar. Tapi bila dilakukan dengan cinta, keberanian, dan konsistensi — perubahan itu bisa memberi dampak yang luas,” pungkas Dr. Badrud.