Bincang Refleksi Kinerja Media bersama Kopri PMII Kediri

Diskusi online PC PMII Kediri. (Kolase Foto Pribadi)
Diskusi online PC PMII Kediri. (Kolase Foto Pribadi)

LINTASJATIM.com, Kediri – Pengurus Cabang Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri sukses menghelat bincang Refleksi Kinerja Media. Diskusi online ini sebagai pemenuhan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Peserta Sekolah Kader Kopri (SKK) Tahun 2025.

Kegiatan secara daring melalui platform instagram live di akun resmi KOPRI Kediri dimulai pukul 20.00 WIB sampai selesai. Narasumber Dewi Hidayatus Solekhah dari KOPRI Tulungagung dan Sahabat Nur Vaila dari KOPRI Mojokerto.

Bacaan Lainnya

Sementara Nora selaku Ketua SC Kegiatan sekaligus Moderator Diskusi, yang memberikan arahan kepada Peserta RTL untuk menyampaikan materi diskusi.

Dewi Hidayatus Solekhah mengulas definisi pelecehan dan kekerasan seksual. Termasuk jenis-jenis dan dampak yang ditimbulkan bagi korban yang perlu menjadi perhatian bersama.

“Hal itu sangat penting utamanya kita sebagai perempuan untuk menjaga diri kita masing-masing, diawali dengan mengetahui batasan-batasan tubuh, sikap, dan perilaku kepada orang lain,” ujar Dewi kepada pewarta Selasa (25/3/2025).

Dirinya menambahkan penting sekali diingat bahwa pelecehan seksual adalah tindakan yang salah dan melanggar hukum. Korban pelecehan seksual berhak mendapatkan dukungan dan keadilan.

Untuk memperkuat peran media dalam mencegah pelecehan seksual, dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh. Mulai dari peningkatan kualitas konten hingga advokasi kebijakan.

“Lalu, kolaborasi dengan berbagai pihak. Penggunaan teknologi dan peliputan yang etis juga menjadi kunci utama dalam menciptakan perubahan yang nyata,” tandasnya.

Lalu, Nur Vaila mengulas mengenai peran media, tantangan media dan strategi penguatan peran media dalam pencegahan pelecehan seksual. Pasalnya, di dunia digital bila salah melangkah bisa menjadi peluang pelecehan seksual terjadi.

“Ketika sembarangan dalam bersosmed maka akan sangat memungkinkan hal tersebut terjadi,” papar Nur Vaila.

Dari sahabat online yang mengikuti diskusi sangat antusias dan tentunya tidak akan sia-sia karena pertanyaan timbul dari laki-laki maupun perempuan. (mad)

Pos terkait