Kericuhan Pemilu Raya FKIP UTM Diwarnai Tindak Kekerasan

LINTASJATIM.com, Bangkalan – Pemilihan Umum Raya (Pemilu Raya) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang diharapkan berjalan lancar justru diwarnai kericuhan pada Senin (23/12/2024) malam.

Aksi massa yang mengatasnamakan aliansi himpunan mahasiswa program studi menciptakan kekacauan dalam proses pengambilan nomor urut peserta Pemilu Raya FKIP 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM).

Bacaan Lainnya

Kericuhan terjadi sekitar pukul 19.30 hingga larut malam. Massa melakukan unjuk rasa dengan mendesak KPUM terkait dugaan pelanggaran, namun protes ini tidak melalui mekanisme resmi yang telah diatur oleh Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) FKIP UTM.

Ketua KPUM FKIP UTM, Ismail, menegaskan bahwa setiap dugaan pelanggaran harus dilaporkan secara resmi kepada Banwaslu untuk ditindaklanjuti.

“Kami sedang menjalankan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Namun, aksi ini jelas mengganggu dan melanggar aturan yang sudah disepakati bersama,” ujarnya.

Protes berujung kekerasan aksi massa tidak hanya melanggar aturan prosedural tetapi juga mengganggu jalannya Pemilu Raya. Insiden ini bahkan memicu tindakan kekerasan, di mana salah satu anggota tim pemenangan peserta Pemilu menjadi korban pemukulan oleh salah satu massa aksi.Tindakan ini menciptakan suasana mencekam di lingkungan kampus.

Ketua KPUM FKIP UTM menyatakan bahwa insiden tersebut melanggar Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 1 FKIP, yang mengatur teknis pelaksanaan Pemilu Raya.

“Proses pengambilan nomor urut peserta yang sedang berlangsung terpaksa terganggu akibat tindakan tidak bertanggung jawab ini,” tambah Ismail.

Respons pihak Fakultas Wakil Dekan III FKIP UTM, Bapak Fachrur Rozie, turut menanggapi kericuhan ini dengan memberikan pesan tegas kepada seluruh mahasiswa.

Beliau menekankan pentingnya mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh KPUM dan menghindari tindakan yang dapat menciptakan kericuhan.

“Kondusifitas harus dijaga agar Pemilu Raya dapat berlangsung dengan lancar dan damai,” tegasnya.

Ia juga mengimbau seluruh elemen kampus untuk menjaga integritas dan menghormati aturan dalam proses berdemokrasi. Sementara itu, Banwaslu FKIP UTM telah menerima laporan terkait insiden tersebut dan berjanji akan mengusut kasus ini secara tuntas.

Hingga berita ini diturunkan, seluruh pihak dihimbau untuk menahan diri dan kembali ke jalur prosedural guna menyelesaikan permasalahan yang ada.

Pemilu Raya FKIP UTM diharapkan dapat kembali berjalan dengan damai dan menjadi contoh demokrasi yang sehat di lingkungan akademik. (putra)

Pos terkait