LINTASJATIM.com, Sidoarjo – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo menggelar Workshop Strategi Lolos Hibah 2025 yang dihadiri oleh dosen-dosen dari beberapa perguruan tinggi di Sidoarjo, seperti Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), Universitas Ma’arif Hasyim Latif (Umaha), Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny dan Universitas Sunan Giri (Unsuri). Kegiatan ini dipusatkan di Hall Kampus 2 Unusida, Selasa (03/12/2024).
Workshop ini dihadiri oleh lebih dari 50 dosen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di bawah naungan LPTNU Sidoarjo. Kegiatan ini diinisiasi untuk memfasilitasi para dosen dalam mempersiapkan proposal hibah yang berkualitas, yang nantinya akan digunakan untuk pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal Abidin sangat mendukung penuh upaya LPTNU Sidoarjo untuk mengembangkan sumber daya manusia dosen. Sebagai pendidik dan pengabdi masyarakat, dosen memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain tugas utama dalam mendidik dan mengajar, dosen juga dituntut untuk terus melakukan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitian yang berkualitas tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui penelitian yang menghasilkan temuan-temuan inovatif, dosen dapat membuka peluang-peluang baru yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, seperti industri, teknologi, hingga pemberdayaan masyarakat serta menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan ekonomi,” jelasnya.
Penelitian yang menghasilkan produk atau solusi konkret, misalnya dalam bidang ekonomi, pertanian, kesehatan, atau teknologi, bisa menjadi jalan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan memberikan peluang bisnis yang menguntungkan. Ini adalah cara yang sangat strategis untuk menjawab tantangan ekonomi di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.
Selain itu, banyak hibah yang tersedia, baik dari pemerintah, lembaga swasta, maupun internasional, yang dapat dimanfaatkan oleh dosen untuk mendanai penelitian. Dengan adanya hibah ini, kita dapat melaksanakan penelitian lebih intensif dan hasilnya bisa langsung berdampak pada kemajuan ekonomi, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memanfaatkan peluang ini dengan maksimal.
“Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, kita juga memiliki amanah untuk memastikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tetapi juga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk umat, bangsa, dan negara. Penelitian yang dilakukan oleh dosen NU harus senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang membawa kebaikan bagi semua,” tuturnya.
Ketua LPTNU Sidoarjo Dr. Joko Suyono menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan strategi kepada para dosen dalam rangka meningkatkan peluang untuk lolos hibah penelitian dan pengabdian yang akan diberikan oleh berbagai lembaga di tahun 2025 mendatang.
Kaprodi Magister Manajemen (MM) Universitas Narotama (UN) Surabaya tersebut menekankan pentingnya peran dosen dalam melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, workshop ini bertujuan untuk membantu dosen dalam menyusun proposal hibah yang dapat diterima dan didanai
“Sebagai dosen, kita tidak hanya dituntut untuk mendidik, tetapi juga harus menghasilkan karya-karya ilmiah yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat,” ujarnya.
Dalam workshop ini, Pemateri yang diundang merupakan pakar di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang berpengalaman dalam memenangkan hibah dari berbagai sumber yaitu Dr Agus Budiono dan H Sri Wiwoho Mudjanarko. Para peserta yang hadir diberikan materi tentang teknik penyusunan proposal hibah yang kompetitif dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga pemberi hibah.
Selain itu, peserta juga diberikan wawasan mengenai pemanfaatan teknologi dalam penelitian, serta cara mengembangkan kerjasama dengan mitra yang relevan dalam rangka mendukung keberhasilan proposal hibah. Materi ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi dosen-dosen untuk menyusun proposal yang lebih matang dan menarik.
Salah satu pemateri, Dr Agus Budiono, seorang ahli dalam pengelolaan penelitian dan hibah, menjelaskan berbagai langkah yang harus diambil dalam penyusunan proposal hibah yang sukses. Ia berharap, melalui Workshop ini dapat lebih siap dalam menyusun proposal hibah yang tidak hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga memiliki kualitas yang tinggi.
“Yang paling penting adalah memastikan bahwa proposal yang kita ajukan memiliki kejelasan tujuan, metodologi yang jelas, serta dampak yang dapat diukur terhadap masyarakat atau bidang ilmu yang dituju. Jangan lupa juga untuk memastikan kesesuaian dengan prioritas yang ditetapkan oleh lembaga pemberi hibah,” pungkasnya.