LINTASJATIM.com, Lamongan- Senin, 7 Oktober 2024, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Agama Islam Unisla selenggarakan pelatihan manajemen referensi Mendeley. Pelatihan ini diselenggarakan di auditorium gedung A Unisla. Yang diikuti sebanyak 137 peserta mahasiswa semester satu.
Pelatihan manajemen referensi Mendeley ini merupakan upaya melatih skill mahasiswa untuk penulisan karya ilmiah mahasiswa. Karena mahasiswa hari ini dituntut untuk bisa menyediakan bahan ajar, atau membuat makalah untuk kepentingan belajarnya.
Fanisa Agustin selaku ketua DPM FAI menegaskan bahwa pelatihan Mendeley ini merupakan kebutuhan mahasiswa, dan memang mahasiswa baru sendiri yang meminta. Untuk itu DPM berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan ini.
“Kami mewadahi aspirasi dari mahasiswa yang butuh pendampingan mengunakan aplikasi Mendeley untuk kepentingan membuat makalah. Makanya pelatihan ini kami selenggarakan“. Tutur Fanisa.
Sementara itu, Dekan FAI Unisla, Hepi Ikmal memberikan motivasi kepada mahasiswa agar adaptif terhadap teknologi baru, yang antara lain adalah penggunaan Mendeley dalam menulis karya ilmiah.
Menurutnya, hari ini di era Revolusi Industri 4.0 teknologi bukan hal baru yang sengaja diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Hari ini justru sebaliknya, teknologi lah yang melahirkan peradaban manusia. Maka, mahasiswa hari ini harus siap hidup bersanding dan adaptif terhadap teknologi baru.
“Hari ini di era Revolusi Industri 4.0 teknologi lah yang melahirkan peradaban. Teknologi lah yang mengatur hidup manusia. Mahasiswa harus adaptif apabila tidak mau tertinggal dan tergilas zaman“. Tutur Hepi.
Lebih lanjut beliau menceritakan bahwa dulu, menulis referensi, catatan kaki dilakukan dengan manual. Kalau sekarang masih dilakukan dengan manual jangan harap tulisan kita akan diterima dan dipublish. Maka mengunakan manajemen referensi itu suatu keharusan. Dan mahasiswa harus beradaptasi dengan hal itu.
Dekan pun mengajak mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang adaptif. Pantang terhadap kesulitan dalam belajar. Beliau pun mengutip kata arif, “Biqodri ma tata`anna Tanalu ma tatamanna”.
Sejauh mana kita berusaha, maka itulah hasil yang kita peroleh.
“Saya ingin mahasiswa tidak mengelu dengan kesulitan akan hal baru. Karena kesulitan itu satu kesatuan yang menjadi bagian dari tugas kita sebagai pembelajar. Semakin sulit tantangan dalam belajar, maka semakin bernilai pula ilmu yang di peroleh“. Pungkasnya.
Pelatihan manajemen referensi Mendeley ini menghadirkan narasumber Dr. M. Furqon Wahyudi yang merupakan Doktor muda alumni FAI Unisla. Beliau hari ini turut menjadi praktisi di Universitas Gresik.
Selama 3 jam, mahasiswa peserta pelatihan diajak belajar mulai registrasi akun Mendeley. Instal aplikasi Mendeley. Dan penggunaan Mendeley dalam pembuatan catatan kaki dan daftar pustaka.