LINTASJATIM.com, Kediri – Program Studi Jurnalistik Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kediri menggelar Dialog Komparatif mengusung tema “Media Mengawal Pemilu 2024” di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat IAIN Kediri, Selasa (14/11/2023).
Tiga narasumber yang hadir diantaranya, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Gogot Cahyo Baskoro dan Pakar Pers Sihono Harto Taruno.
Turut hadir dalam kesempatan ini Kapolres Kota Kediri AKBP Teddy Chandra, Dandim Yonif 521 Kediri Letkol. Inf. Aris Setiawan, Perwakilan dari Pemerintah Kota Kediri Kabupaten Kediri.
Sebelum kegiatan dialog dimulai, dilakukan MoU antara Program Studi Jurnalistik Islam dengan PWI Kediri dan PWI Jawa Timur untuk memperkuat Tridarma Perguruan Tinggi (PT).
Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam mengatakan pihaknya mendukung demokrasi dan pemilu yang berintegritas. Melalui kegiatan dialog komparatif, harapannya muncul gagasan tentang media yang mampu mendorong terakomodirnya aspirasi, transparasi informasi publik, dan pengawasan Pemilu.
“Kami harap kerjasama ini bisa terus ditingkatkan terutama bagi Prodi Jurnalistik Islam. Dalam tugas dan kewajiban untuk menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi dalam bentuk pengajaran, penelitian dan pengabdian,” tuturnya.
Kaprodi Jurnalistik Islam IAIN Kediri, Lukman Hakim menambahkan sebagai bagian kontribusi untuk menyukseskan Pemilu yang berintegritas. Media memiliki peranan penting terutama dalam membangun dan menentukan persepsi publik, sehingga semakin baik karya jurnalistik maka masyarakat akan disuguhkan informasi yang berkualitas.
Ketua PWI Kediri Bambang Iswahyudi menuturkan sejumlah masukan dari masyarakat terkait pelaksanaan Pemilu 2024. Dialog interaktif tersebut mencoba merangkum pernyataan dari masyarakat tentang peran media Pemilu 2024.
“Kita mencoba merangkum berbagai hal tersebut, berdialog dengan berbagai pakar di bidangnya Menjawab tentang Pemilu 2024, terkait peran pers itu sendiri. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat, juga pengawal monitoring dan evaluasi kegiatan masa pemilu. Itu beberapa poin utama,” pungkasnya.