LINTASJATIM.com, Nganjuk – Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI adakan kegiatan workshop kewirausahaan Bersama puluhan Organisasi Kepemudaan (OKP) Se-Nganjuk pada Selasa, 29 Agustus 2023 di Hotel Front One.
Puluhan OKP tersebut diantaranya IPNU, IPPNU, Fatayat, Rumah Kerja Millenial, Pagar Nusa hingga Komunitas Pemuda lain dari berbagai jenjang kepengurusan yang tersebar di 20 kecamatan di Nganjuk. Perwakilan OKP tersebut merupakan delegasi pengurus yang membidangi minat Kewirausahaan.
“Kita fokus pada pegiat usaha. Makanya kita ambil peserta yang membidangi kewirausahaan. Bahkan banyak juga yang sudah punya usaha,” ungkap Hendro Wicaksono, Asisten Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI yang juga ketua pelaksana Workshop.
Ikut hadir pembicara dalam acara tersebut Anggota DPRD Jatim Aisyah Lilia Agustina, Ketua Bidang Ekonomi Syariah Pimpinan Pusat Himpinan Pengusaha Nahdliyyin Abdullah Muhdi, Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Ketua PC Rumah Kerja Millenial Kabupaten Nganjuk Ahmad Nur Wahid, Badan Penanaman Modal Jaenuddin Abdi dan Sutamaji, Peternak Lovebird yang sukses di Lamongan.
Aisyah Lilia Agustina ketika mengisi materi mengungkapkan berbagai program pengembangan wirausaha yang dilakukan pemerintah seperti bantuan modal, pembinaan dan pelatihan skill khusus, hingga pelaksanaan mentoring dan monitoring.
Menurut Aisyah, program-program tersebut merupakan bukti keseriusan dan dukungan pemerintah terhadap pengembangan dunia kewirausahaan.
“Mari Bersama-sama mengembangkan usaha. Kita dukung untuk mengakses program-program itu,” terang Aisyah.
Sementara itu, Abdullah Muhdi mengisi materi tentang optimalisasi media sosial sebagai sarana penunjang pengembangan usaha.
“Di sini semua kan anak muda. Harusnya bisa mengoptimalkan media sosial untuk media promosi, pemasaran, bahkan komunikasi,” beber Gus Muhdi.
Lebih Lanjut, Gus Muhdi menyampaikan, wirausaha muda tidak boleh anti teknologi. Sebab, teknologi saat ini menjadi pendukung yang efisien dalam menjangkau banyak hal.
“Bisa optimasi SEO, Internet Marketing, Advertising media sosial, bahkan kolaborasi antar penggiat usaha bisa dilakukan lewat media sosial,” paparnya.
Menambahkan, dalam berbagai segmen usaha, dunia internet marketing yang memanfaatkan kecanggihan Artificcial Intelegence (AI) telah banyak dilakukan. Banyak perusahaan pemasaran atau marketing dari berbagai usaha baik produksi maupun jasa, sarana advertising menggunakan algoritma media sosial maupun Search Engginering Optimalization (SEO) google.
Senada dengan yang disampaikan Gus Muhdi, Sutamaji saat menyampaikan sukses story perjalanan berwirausaha mengaku memulai usaha dengan menjual pakaian perempuan menggunakan Instagram dan Facebook.
“Sebelum ternak burung Lovebird, saya berkali-kali belajar jualan pakaian cewek lewat medsos. Pengalaman itu yang bikin saya lebih siap saat bisnis jual-beli burung,” ungkap Sutamaji.
Sutamaji merupakan peternak Lovebird dari Lamongan yang berhasil mendulang puluhan juta setiap bulan dari bisnis burung, pakan, dan kebutuhan burung lainnya. Saat menceritakan perjalanannya, dia mengajak peserta untuk tidak berhenti dalam usaha.
“Kalau gagal, cari penyebabnya, lalu jalan lagi. Jangan berhenti. Sebab berhenti itulah kegagalan yang sesungguhnya,” pungkas Sutamaji.