LINTASJATIM.com, Surabaya – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah menggelar program pengabdian masyarakat untuk pesantren berupa pelatihan khusus untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen organisasi bagi santri Pesantren Ittihadul Ummah Ponorogo pada Sabtu (17/06/2023).
Program ini bertujuan untuk membekali santri dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang efektif dan mampu mengelola organisasi dengan baik di masa depan.
Dalam pelatihan ini, diikuti oleh 100 pengurus santri, dan dihadiri oleh Direktur LPPM, M. Turhan Yani, Pengasuh Pesantren, KH. Nastain, dan Tim PKM, Dr. Mufarrihul Hazin dan Andhega Wijaya, serta para pengurus yayasan.
LPPM Unesa menghadirkan tim trainer yang terdiri dari dosen-dosen yang berpengalaman di bidang kepemimpinan dan manajemen organisasi. Mereka telah memberikan materi yang komprehensif meliputi konsep-konsep dasar kepemimpinan, strategi manajemen, komunikasi efektif, serta pemecahan masalah.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Pesantren Ittihadul Ummah Ponorogo dalam menyelenggarakan program pelatihan ini. Tujuan utama kami adalah untuk memberikan kesempatan kepada para santri untuk berkembang menjadi pemimpin yang tangguh, memiliki visi yang jelas, serta mampu memimpin organisasi dengan keahlian yang solid,” ungkap Prof. Dr. M Turhan Yani, Direktur LPPM Unesa.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Mufarrihul Hazin Master Trainer menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan kesempatan kepada para santri untuk mengembangkan pemahaman secara mendalam.
“Para santri dilatih untuk mengembangkan kemampuan tentang perencanaan strategis, pengambilan keputusan yang bijaksana, manajemen tim, serta keterampilan komunikasi yang diperlukan untuk memimpin dengan efektif,” jelas Dr. Farih.
Selain itu, menurut Dr. Farih, para santri juga akan diberikan wawasan mengenai etika kepemimpinan yang baik dan pentingnya memiliki integritas sebagai seorang pemimpin.
Sementara itu, pemateri lainnya, Andhega Wijaya, menyampaikan jika dalam pelatihan ini para santri terlibat dalam berbagai kegiatan praktik seperti studi kasus, simulasi, dan diskusi kelompok.
“Mereka belajar bagaimana mengelola konflik, membangun kerjasama tim yang solid, serta merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek yang melibatkan pengelolaan organisasi,” katanya.
KH. Nastain, Pimpinan Pesantren Ittihadul Ummah, mengapresiasi inisiatif LPPM Unesa dalam memberikan pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi kepada para santri.
“Pelatihan ini akan sangat berharga bagi perkembangan para santri dalam mengasah keterampilan kepemimpinan dan manajemen mereka. Kami berterima kasih kepada LPPM Unesa atas dukungannya yang luar biasa dalam mengembangkan potensi para santri,” tandasnya.
Diharapkan, melalui program pelatihan ini, santri Pesantren Ittihadul Ummah akan menjadi pemimpin yang mampu mengelola organisasi dengan efektif, memimpin dengan integritas, serta berkontribusi positif dalam memajukan masyarakat dan umat secara luas.