LINTASJATIM.com, Batu – Kota Batu kembali menjadi pusat perhatian dunia balap sepeda gunung. Akhir pekan ini, Klemuk Bike Park menjadi tuan rumah putaran terakhir kejuaraan 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025, ajang bergengsi yang menjadi penentuan juara umum musim ini.
Dikutip dari detikJatim.com, Event Director 76 IDH, Aditya Nugraha, mengatakan seri pamungkas yang berlangsung pada Sabtu (25/10/2025) sampai Minggu (26/10/2025) ini diikuti 133 rider, termasuk 12 pembalap mancanegara dari empat negara ASEAN.
“Ada empat rider dari Thailand, empat dari Filipina, satu dari Singapura, dan tiga dari Malaysia. Sisanya pembalap terbaik Indonesia,” ujar Aditya, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Aditya, kehadiran rider asing tak hanya menambah warna kompetisi, tetapi juga menjadi ajang pemanasan menuju SEA Games mendatang, karena event ini sudah terdaftar di Union Cycliste Internationale (UCI) level C1, yang berarti berstatus internasional.
Kejuaraan ini mempertandingkan 10 kategori, di antaranya Men Elite, Women Elite, Men Junior, Master A-C, Sport A-B, Men Youth, dan Women Youth. Dari seluruh kelas, Men Elite menjadi yang paling bergengsi karena memperebutkan posisi juara umum 2025.
Menjelang final, empat pembalap papan atas masih bersaing ketat di klasemen: Pahraz Salman Alparisi (400 poin), M. Abdul Hakim (260 poin), Andy Prayoga (250 poin), dan Rendy Varera (210 poin).
Aditya menambahkan, lintasan Klemuk Bike Park di Kota Batu kembali dipilih karena reputasinya sebagai jalur legendaris yang telah melahirkan banyak pebalap downhill top Indonesia. Namun, agar tantangan semakin menarik, panitia melakukan sejumlah pembaruan pada trek.
“Tahun lalu final juga digelar di sini. Kali ini kami ubah sekitar 30–35 persen layout-nya agar lebih menantang. Ada tambahan section teknikal dan elevasi curam,” jelasnya.
Dengan panjang lintasan sekitar 1,5 kilometer, jalur Klemuk menawarkan kombinasi tajam antara kecepatan, teknik, dan keberanian. Meski begitu, Aditya memastikan bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama, baik bagi rider maupun penonton.
Kejuaraan yang menjadi puncak musim balap downhill Indonesia 2025 ini bukan hanya sekadar adu cepat menuruni bukit, tetapi juga pembuktian siapa yang layak menyandang gelar raja kecepatan lintasan ekstrem di tanah air.






