LINTASJATIM.com, Mojokerto – Indonesia kembali berbangga. Pasalnya, Indonesia sukses menyabet medali emas perdana di Paralimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu (4/9/2021) yang dipersembahkan oleh pasangan ganda putri, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah.
Khalimatus Sadiyah atau yang biasa dipanggil alim merupakan atlet badminton dari Kabupaten Mojokerto. Perempuan kelahiran 1999 ini, merupakan bungsu dari tiga bersaudara asal Dusun Kecubuk, Desa Banjartanggul, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
Anak perempuan dari Maslukah (56) ini, sebelum menjalani pemusatan latihan nasional (Puslatnas) Badminton di Solo tahun 2014, ia bergabung dengan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Bendo Sport di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Pelatih PB Bendo Sport, Nur Wahib mengatakan bahwa Alim bergabung dengan PB Bendo Sport saat duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).
“Sekitar kelas IV, V, dia latihan di tempat saya. Dia memang terlihat bakatnya sejak kecil. Dia juga sering mengikuti beberapa event,” ujarnya, Minggu (5/9/2021).
“Dia ikut normal, tapi saat kejuaraan di Pasuruan itu dilihat orang Dispora Jatim. Akhirnya, dia diambil alih Dispora Jatim tapi masih latihan di tempat saya. Dia sering ikut event-event nasional, kemudian ada pemusatan latihan di Solo tahun 2014/2015,” imbuhnya.
Pasca menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Solo, lanjut Nur yang juga merupakan Ketua Komunitas Klub se-Jatim, Alin sudah tidak mengikuti latihan di PB Bendo Sport.
“Saya bersyukur, atlet yang pernah latihan di tempat saya bisa mengukir nama Mojokerto dan Indonesia di dunia,” ujarnya.
Nur menambahkan, hingga saat ini ia mencari atlet yang berbakat di setiap sekolah untuk menciptakan atlet berprestasi Kabupaten Mojokerto.
“Saat ini saya sedang menyiapkan atlet untuk di Porprov Jatim yang akan digelar di Jember pada 2022 mendatang. Targetnya, emas di tunggal dan ganda,” tandas Nur.