Dari Bendera Robek ke 10 November: Jalan Panjang Heroisme Surabaya

Ilustrasi aksi 10 November 1945. Sumber foto: news.detik.com
Ilustrasi aksi 10 November 1945. Sumber foto: news.detik.com

LINTASJATIM.com, Surabaya – Perobekan bendera Belanda di atap Hotel Yamato pada 19 September 1945 bukan sekadar aksi simbolik. Keberanian arek-arek Suroboyo merobek bagian biru bendera itu justru menjadi titik awal rangkaian peristiwa besar yang mengantarkan kota ini pada Pertempuran 10 November 1945.

Ketegangan kian meningkat setelah insiden tersebut. Rakyat Surabaya segera mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kembalinya penjajah. Salah satu langkah penting adalah penyerbuan Gudang Senjata Don Bosco pada awal Oktober 1945.

Bacaan Lainnya

Ribuan senjata berhasil direbut setelah negosiasi panjang, dan sebagian bahkan dikirim Bung Tomo ke Jakarta untuk memperkuat perlawanan di daerah lain.

Situasi semakin panas saat ribuan pasukan Sekutu mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Mereka tidak hanya melucuti tentara Jepang, tetapi juga menduduki gedung-gedung penting. Ultimatum yang memerintahkan rakyat menyerahkan senjata memperburuk keadaan.

Pada 27 Oktober 1945, pertempuran besar pun pecah. Arek-arek Suroboyo bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan puluhan ribu milisi rakyat berhadapan dengan pasukan Inggris yang jumlahnya jauh lebih sedikit.

Pertempuran berlangsung tiga hari hingga akhirnya gencatan senjata diumumkan setelah kedatangan Soekarno-Hatta.

Namun, ketegangan belum reda. Pada 30 Oktober 1945, Brigadir A.W.S. Mallaby, komandan pasukan Sekutu di Surabaya, tewas dalam insiden di sekitar Jembatan Merah.

Peristiwa ini membuat Inggris mengeluarkan ultimatum baru yang lebih keras: rakyat Surabaya harus menyerah tanpa syarat, atau kota akan digempur habis-habisan.

Ultimatum itu menjadi awal Pertempuran 10 November 1945, salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia.

Surabaya pun dikenang sebagai ‘Kota Pahlawan’, tempat rakyat mempertaruhkan segalanya demi mempertahankan kemerdekaan yang baru sebulan diproklamasikan.

Pos terkait