Investor Asing Lirik Potensi Maritim Situbondo, Siap Gelontorkan Dana untuk Proyek Berkelanjutan

LINTASJATIM.com – Gelombang investasi dari luar negeri mulai mengarah ke kawasan timur Pulau Jawa. Kabupaten Situbondo menjadi sorotan baru setelah menerima kunjungan resmi dari delegasi investor global yang tergabung dalam jaringan perusahaan akuakultur lintas negara. Kunjungan yang berlangsung Sabtu malam, 24 Mei 2025, tersebut menandai langkah awal penjajakan kerja sama strategis antara sektor kelautan Indonesia dan perusahaan internasional.

Empat perusahaan dari berbagai negara, yaitu Algisys (Amerika Serikat), GroLink (Amerika Serikat dan Nigeria), Halophilic Marine Agriculture (Vietnam), dan Seatopia (Amerika Serikat), hadir dalam rombongan yang dipimpin oleh Direktur Program Hatch Blue, Benedict Tan. Perusahaan-perusahaan tersebut dikenal bergerak dalam sektor inovasi dan investasi berkelanjutan di bidang kelautan.

Bacaan Lainnya

Acara penyambutan digelar dalam format Gala Dinner di Pendopo Kabupaten Situbondo, dan dihadiri langsung oleh Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo beserta istri, Husna Laili. Sejumlah pejabat daerah dan pelaku usaha lokal turut serta dalam forum silaturahmi dan diplomasi investasi tersebut.

Dalam forum itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo mempresentasikan berbagai potensi unggulan, mulai dari pertanian tembakau dan kopi, hingga kekayaan bahari seperti budidaya ikan kerapu, lobster, hatchery, udang, serta prospek pariwisata berbasis alam.

“Situbondo memiliki kekayaan alam luar biasa yang bisa dikembangkan bersama mitra internasional. Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk kolaborasi investasi yang berkelanjutan,” ujar Bupati Yusuf Rio, yang akrab disapa Mas Rio.

Sementara itu, Benedict Tan menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Situbondo. Ia menekankan pentingnya pertukaran pengetahuan dan inovasi dalam membangun sektor akuakultur yang kompetitif di tingkat global. 

“Kami ingin memahami lebih dalam sistem produksi lokal, akses pasarnya, serta rantai pasok yang sudah ada. Kunjungan ini bukan hanya seremoni, tetapi awal dari kerja sama konkret,” jelasnya.

Hatch Blue sendiri merupakan perusahaan global yang telah membina lebih dari 70 startup kelautan sejak 2018, termasuk di antaranya startup Indonesia Jala. Dengan kantor di berbagai negara seperti Singapura, Norwegia, Irlandia, hingga Amerika Serikat, Hatch Blue menjadi jembatan antara pelaku industri kelautan lokal dan investor global.

Kehadiran sejumlah tokoh penting dari berbagai perusahaan seperti Clark Kissiah (Seatopia), Roger Frank (Algisys), hingga Ifedolapo Atinmo (GroLink Nigeria), menjadi bukti seriusnya niat untuk menjalin kemitraan jangka panjang. Fokus mereka antara lain pada praktik budidaya berkelanjutan, efisiensi sistem tambak, serta digitalisasi pengelolaan hasil laut.

Langkah ini sekaligus menandai babak baru bagi Situbondo dalam peta investasi nasional, khususnya dalam sektor perikanan dan kelautan. Harapannya, kerja sama lintas negara ini dapat membuka akses lebih luas bagi produk lokal menuju pasar ekspor dan menghidupkan kembali sektor ekonomi maritim nasional.

Sumber: ketik.co.id

Pos terkait