LINTASJATIM.com, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) dibawah kepemimpinan Arjuna Putra Aldino dan M Ageng Dendy Setiawan telah menyelenggarakan diskusi daring yang bertemakan “Bung Karno, Kepemimpinan Politik dan Demokrasi” yang diselenggarakan pada pukul 19.00 WIB via aplikasi Zoom Meeting, Rabu (3/06/2020).
Diskusi yang menghadirkan tiga tokoh nasional, yakni Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah dan Djarot Saiful Hidayat mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2014-2017.
Diskusi pertama yang dipaparkan oleh Djarot Saiful Hidayat membahas tentang manifestasi kepemimpinan Bung Karno melalui kebijakan-kebijakan publik yang menyelamatkan kehidupan rakyat. Inti dari kepemimpinan Bung Karno adalah keperpihakan kepada rakyat.
“Kepemimpinan Bung Karno itu berpihak pada kepentingan rakyat. Menyelamatkan rakyat dari kemiskinan dan papa sengsara. Tanpa itu, kepemimpinan hanya permainan kata-kata tidak mencerminkan pemikiran bung Karno,” papar mantan Walikota Blitar.
Kordinator Staf Khusus Presiden, A. A. G. N. Ari Dwipayana dalam paparanya terkait ide-ide Bung Karno memuat semangat berdikari dan kedaulatan terhadap bangsa. Tak hanya itu Bung Karno dan negara-negara New Emerging Force mencoba membangun dunia baru yang adil dan manusiawi.
“Bung Karno bersama negara-negara New Emerging Force aktif mengupayakan membangun dunia baru yang adil dan manusiawi. Bung Karno berhasil memadukan kepentingan nasional selaras dengan perkembangan ekonomi-politik global,” paparnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan perlunya semangat persatuan dan gotong royong antar elemen bangsa untuk menghadapi problematika Indonesia yang kian kompleks, khusunya kaum nasionalis muda GMNI harus perlu menyatukan langkah dan gerakan.
“Di situasi saat ini kita harus satukan langkah dan gerakan untuk menghadapi problematika bangsa yang semakin kompleks. Terutama kaum nasionalis muda GMNI,” tambahnya.
Diskusi ini diikuti lebih dari 150 peserta yang tersebar di seluruh wilayah indonesia. Ini mengartikan bahwa peserta sangat antusias dalam mengikuti diskusi meski lewat aplikasi Zoom Meeting.
Hal ini sesuai dengan visi-misi GMNI dibawah kepemimpinan Arjuna Putra Aldino dan M Ageng Dendy Setiawan yang mengusung rekonsiliasi basis dan gerakan yang disampaikan saat prosesi pengukuhan dan serah terima jabatan pada Maret lalu di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat. (Ndn)