Viral Janda Bolong, Harga di Pasuruan Mencapai Puluhan Juta Rupiah

Tanaman Janda Bolong Lintasjatim.com
Tanaman Janda Bolong Lintasjatim.com

LINTASJATIM.com, Pasuruan – Tanaman janda bolong kian menjadi primadona di kalangan masyarakat. Tak hanya itu, harga tanaman yang dikenal dengan nama Monstera Adansonii Varlegata ini juga dijual dengan harga yang fantastis.

Tentu, tanaman yang sedang naik daun ini membawa keuntungan tersendiri bagi petani. Seperti petani di sentra perdagangan tanaman hias di Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Masyarakat Ledug mengungkapkan bahwa harga janda bolong sebelumnya hanya berkisar 3 ribu per bunga.

Sekarang harga janda bolong kian tinggi mulai dari 25 ribu untuk tanaman janda bolong yang kecil. Sedangkan, janda bolong yang daunnya berjumlah belasan harganya bisa mencapai 300 ribu hingga 500 ribu rupiah.

Terkait harga janda bolong yang selangit hingga puluhan bahkan ratusan juta, Nuriyanto (36) mengatakan bahwa alasannya adalah munculnya corak khas atau variegate (var) pada daunnya dan tak semua tanaman janda bolong memiliki corak alami.

“Kalau dulu janda bolong yang muncul variegatanya harganya seratus sampai dua ratus ribu rupiah. Kalau sekarang lihat karakter var-nya, kalau var-nya sedikit atau sembur, berkisar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta,” ungkap Nuriyanto.

“Tapi kalau varnya maksimal, ibaratnya separuh daun ini putih atau kuning, separuhnya lagi hijau, bisa sampai Rp 50 sampai Rp 80 juta,” ungkapnya di sentra outlet tanaman hias Desa Ledug, Sabtu (3/10/2020), seperti dilansir dari laman Jatimnow.com.

Viral dan harga janda bolong yang selangit ini tak pelak membuat petani bunga di Ledug, Prigen seperti ketiban durian runtuh. Mereka mampu meraup banyak pundi-pundi rupiah dari hasil berjualan janda bolong.

Nuriyanto menambahkan janda bolong hampir punah sejak setahun yang lalu dan kini dicari oleh para kolektor tanaman hias.

Sampai saat ini, permintaan pasar terhadap tanaman janda bolong tetap tinggi, namun stoknya terbatas karena langka.

Untuk mengatasi kelangkaan, petani tanaman hias di Dusun Ledok, Desa Ledug ini harus melakukan pembibitan dari awal.

Selain memiliki keunikan tersendiri, tanaman ini juga diincar karena mudah dirawat, serta tahan terhadap hama dan penyakit. (Mardiyah/Aul)

Pos terkait