Bisnis Alimama Apakah Penipuan? Halal Atau Haram?

Aplikasi Bisnis Alimama Sedang Viral
Aplikasi Bisnis Alimama Sedang Viral

LINTASJATIM.com, Surabaya – Bisnis Aplikasi Alimama sedang booming di tengah masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Timur. Bisnis berbasis aplikasi tersebut menjanjikan profit yang cukup menggiurkan bagi penggunannya.

Bagaimana tidak, untuk meraup keuntungan dari aplikasi tersebut sangat mudah. Para pengguna cukup instalasi Aplikasi, isi saldo, dan belanja secara virtual atau bukan belanja sungguhan.

Bacaan Lainnya

Dari aktifitas belanja itu saldo tidak akan berkurang. Justru, dengan belanja sebanyak 60 kali klik, maka pengguna aplikasi akan mendapat keuntungan 2% dari total saldo.

Misalnya, pengguna aplikasi isi saldo atau top up sebesar Rp 100rb maka keuntungan yang didapat adalah Rp 2000 per hari. Semakin besar top up yang dilakukan maka semakin besar profit harian yang didapatkan.

Meski menggiurkan, banyak masyarakat dibuat bimbang dengan bisnis yang lagi viral ini. Banyak yang takut bisnis Alimama penipuan.

Wajar saja, karena bisnis ini termasuk bisnis baru di Indonesia. Literasi terkait bisnis alimama juga sangat minim. Legalitas dan hukum halal haram bisnis alimama masih dipertanyakan publik.

Oleh sebab itu, redaksi Lintasjatim.com berusaha menggali informasi terkait status bisnis Aplikasi Alimama. Wawancara terhadap ahli, kesaksian member dan penelusuran bisnis dilakukan untuk mencari fakta-fakta mengenai bisnis berbasis apk tersebut.

Pendapat Pakar Tentang Bisnis Alimama

Adi Hendarko, M.I.Kom seorang pakar Ilmu Komunikasi mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam mengikuti sebuah bisnis.

“Legalitas perusahaan bisnis itu suatu keharusan. Apalagi segala sesuatu di Indonesia harus berbadan hukum untuk menjamin keamanan,” ungkap Adi saat dihubungi Lintasjatim.com via telpon, Jum’at (18/9/2020).

Ditanya soal bisnis Alimama yang menggunakan model Multi Level Marketing (MLM), dirinya mengatakan tidak masalah. Sebab, MLM merupakan model penjualan yang legal dan mempunyai aturan.

“Model penjualan Direct Marketing dengan sistem Multi Level Marketing (penjualan berjenjang) tak masalah. Yang penting tidak ada pihak yang dirugikan. Dalam bisnis kan yang penting untung, iya kan?,” tandasnya.

Pria kelahiran Surabaya tersebut juga menepis anggapan banyak orang bahwa sistem MLM itu negatif. Karena dapat merugikan member khususnya member terakhir.

Menurutnya tidak semua bisnis MLM negatif. Sebab, ada bisnis MLM yang membernya justru mendapat manfaat dari produk bisnis itu sendiri. Jadi, tidak ada yang dirugikan.

“Dilihat dulu gimana cara member bergabung, cara mendapat dan besaran profit. Jika itu wajar maka tak masalah. Sistem penjualan seperti ini ada asosiasinya yaitu Asosiali Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Nanti APLI yang akan menentukan aman tidaknya suatu bisnis termasuk bisnis MLM,” jelas Adi.

Bisnis Alimama Penipuan atau Tidak

Ilustrasi Penipuan Bisnis
Ilustrasi Penipuan Bisnis

Bisnis Alimama penipuan atau tidak? Adi Hendarko enggan memberikan komentar. Sebab, suatu bisnis dikatakan penipuan apabila ada pihak yang dirugikan. Bahkan, jika tidak ada yang melapor pada pihak berwajib maka sulit untuk menentukan bisnis itu penipuan atau tidak.

Ia hanya mengingatkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dalam mengikuti bisnis. Karena semua bisnis mengandung resiko. Terkadang bisnisnya memang aman tetapi ada oknum member yang menipu calon member.

“Jadi, masyarakat tetap harus berhati-hati. Bisnis yang legal saja tetap beresiko apalagi yang belum jelas legalitasnya,” ungkapnya.

Suatu bisnis itu dikatakan penipuan meski tidak ada masyarakat yang melapor. Tetapi, hal ini hanya dilakukan oleh pihak yang terkait dengan bisnis tersebut. Misalnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga lainnya yang berwenang.

Bisnis Alimama Menurut Islam

Ditanya soal hukum bisnis Alimama menurut Islam, Adi mengatakan pada prinsipnya halal haramnya suatu bisnis dilihat dari akad bisnis, cara menjalankan dan mekanisme pembagian keuntungan.

“Jual beli beras itu jelas halal. Jika cara menjualnya tidak jujur maka haram. Begitu juga bagi hasil keuntungan. Jika jual beras merugikan salah satu atau semua pihak maka haram. Dan yang terpenting adalah akadnya harus jelas,” ungkapnya.

Lembaga yang dapat memutuskan bisnis Alimama halal atau haram adalah Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam Surat keputusan DSN nomor 75 tahun 2009 tentang 12 syarat usaha syariah. Dengan jelas bisnis azaria memenuhi 12 syarat tersebut.

6 Fakta Bisnis Apk Alimama

Redaksi berusaha menelusuri fakta-fakta terkait bisnis Alimama yang sedang viral ini. Berikut beberapa fakta bisnis Alimama yang ada di Indonesia.

1. Tidak Memiliki Situs Resmi

Per tanggal 18 September 2020, redaksi melakukan penelusuran profil resmi dari bisnis Alimama berbasis Apk tersebut. Namun, tidak ada informasi resmi. Tidak ada website atau situs resmi sebagai rujukan utama.

Pada umumnya, bisnis dengan skala besar pasti memiliki situs resmi yang di dalamnya terdapat profil, contact center hingga alamat perusahaan.

Pos terkait