LINTASJATIM.com, Surabaya – Pengusaha dan tokoh Nahdliyin HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, yang akrab disapa Gus Lilur, menyoroti lima area dalam penyelenggaraan haji yang berpotensi tinggi mengalami korupsi. Pria yang juga dikenal sebagai pegiat anti-korupsi ini menyampaikan fakta tersebut melalui cuitan media sosial yang viral, Selasa (15/8/2025) — dan sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Lima area rawan itu menurut Gus Lilur, disampaikan Pertama potensi korupsi kuota haji. Kedua pada praktik mark-up atau kolusi dalam pelayanan katering jamaah.
Selanjutnya, potensi penyimpangan dalam layanan penginapan calon jamaah haji. Keempat adalah pengadaan hewan kurban dan potensi korupsi dalam pengadaan alat-alat ibadah.
Gus lilur menyatakan dukungannya penuh kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas praktik korupsi di area-area tersebut. Selain itu, ia berharap agar kasus-kasus ini dapat ditetapkan sebagai tindak pidana pencucian uang (TPPU) agar transparansi dan keadilan bisa ditegakkan hingga akar.
Menurutnya, pemberantasan korupsi haji bukan sekadar kewajiban moral, tapi juga bentuk cinta terhadap masa depan bangsa. “Bismillah, Dabatuka, salam anti-korupsi — salam Amar Makruf Nahiy Mungkar — salam Keadilan Sosial untuk Rakyat Indonesia,” tulisnya dalam penutup postingannya di media sosial.