LINTASJATIM.com, Surabaya – Jagad linimasa sosial media Twitter mendadak heboh, Rabu (27/5/2020) pagi. Hal ini disebabkan oleh akun twitter @cakasana.
Akun yang mengaku milik seorang dokter bernama Aditya J. Janottama ini membuat utas tentang kebobrokan penanganan Covid-19 di Surabaya menurut penilaiannya.
“Disclaimer: saya dokter yang bekerja di salah satu RS rujukan di Surabaya. Informasi bbrp tidak bisa saya sebutkan sumbernya, tp insyaallah valid,” cuitnya.
“Oke kita mulai dari awal tentang rumah sakit dulu ya… tentang RS-RS rujukan yang menerima pasien dengan COVID-19 di Surabaya. Adanya total 15 RS. Tapi ga semua diciptakan sama,” tulisnya di twitter.
“Jadi di RS2 dadakan ini pemeriksaannya ga lengkap. Okelah kalau pemeriksaan yang sophisticated ga bisa, saya masih paham. Tapi kalau untuk menentukan pasien perburukan gangguan napas atau tidak aja tidak bisa, mau jadi apa?,” tulisnya.
Selain itu, Ia juga menyoroti terkait Pemkot Surabaya yang hanya memberikan bantuan wedang pokak dan telur rebus saja kepada tenaga medis.
“Loh kalau gitu, apa yang dilakukan pemkot untuk nakes2 ini? Let’s say, close to nothing. Nada,” katanya.
Oke kalau gitu kita mulai saja… SEBUAH UTAS tentang bobroknya penanganan COVID-19 di Surabaya— Aditya C Janottama (@cakasana) May 26, 2020
“Eh lupa. Ada sih yang dikasih pemkot… yaitu…
TELOR REBUS SAMA WEDANG JAHE. ANJIR GUE DISINI NGEHADEPIN PASIEN COVID BENERAN ELO CUMA KASIH GITUAN.
Dan ga semua suka jahe jadi ya sering2 akhirnya terbuang ga guna,” lanjut akun yang terpantau sering mengkritisi kebijakan Pemkot Surabaya itu.
Dimintai tanggapannya terkait cuitan viral ini, Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser belum bisa memberikan respon apa-apa.
“Saya masih dengan Ibu (Wali Kota Risma) ini. Nanti ya. Masih pertemuan,” kata Fikser singkat. (bj/stj)
Source: beritajatim.com