Catatan Khusus Pakar Pemerintahan Untuk Gubernur Khofifah di Ultah Pemprov Jatim ke-75

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Lintasjatim.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Lintasjatim.com

Oleh
Prof. M. Mas’ud Said, MM. Ph.D*‪

Jawa Timur dalam 18 bulan dalam kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa telah mengalami kemajuan signifikan ditilik dari tataran pemerintahan. Dalam tataran ilmu permerintahan, sebuah pemerintahan dikatakan sukses apabila seseorang pemimpin telah bisa meletakkan dasar dasar pemerintahan dengan baik yaitu daya eksekusi yang matang dalam iklim birokrasi yang padu dan terobosan-terobosan program kerja ditindak lanjuti dengan kerja lapangan dan networking yang memadai.

Bacaan Lainnya

Di bawah kepemimpinan Khofifah – Emil. Ada beberapa hal yang berubah total, yaitu hidup dan lancarnya komunikasi antara pemerintah propinsi dangan pimpinan lembaga negara dan kementrian maupun antara propinsi dengan kepala daerah di 38 Kota dan Kabupaten.

Energi Khofifah sangat kuat dan sangat dinamis. Bagi Ketua Umum Muslimat NU ini, untuk kepentingan kemaslahatan ummat dan kesejahteraan rakyat tidak ada hari libur dalam jadwal hariannya.

Khofifah memulai kegiatan dari dini hari dan mengakhiri kordinasi sampai dini hari. Tidaklah aneh jika skor kinerja Propinsi Jawa Timur dinilai oleh Pemerintah Pusat atau Kemendagri sebagai Propinsi yang berkinerja sangat tinggi.

Selama 7 bulan di masa Pandemi Covid 19 memang tak ada yang bisa dikatakan menjadi pahlawan tunggal. Namun langkah strategis Khofifah sangat terasa dengan adanya jalinan kerjasama terpadu antara pimpinan OPD, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kejaksaan Tinggi dan instansi vertikal Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan.

Sebagai penanggung jawab Satgas penaggulangan Covid 19 Khofifah juga melakukan terobosan luar biasa jajaran pusat dangan melakukan komunikasi intensive dengan jajaran Kementrian Kesehatan, jajaran Kementerian Sosial, pimpinan BNPB, Menko Ekuin, Menko Polhukam, Menko PMK dan bahkan kepada Presiden RI untuk menyampaikan hal hal strategis penanganan Covid di Jawa Timur.

Tidak itu saja, Khofifah telah melakukan roadshow keliling Jawa Timur dan bahkan untuk kampanye hidup sehat. Ini adalah cara komunikasi khas Jawa Timuran yang tak hanya akan membahagiakan masyarakat tapi juga kesempatan menyelami kehidupan masyarakat di daerah.

Capaian indeks demokrasi Jawa Timur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, penghargaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, tata kelola BUMD yang semakin baik, iklim investasi yang paling kondusif di Pulau Jawa, turunnya angka kematian Covid – 19 yang signifikan.

Kolaborasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih massif, perpaduan antara rancangan prioritas pembangunan dengan kegiatan turun lapangan. Khofiah adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk duduk saja di kursi namun juga mengkordinasikan semua Tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan.

Selama setahun setengah terakhir ini Jawa Timur berkembang secara kualitatif dibawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Yang membedakan Khofifah Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid.

Salah satu yang paling menonjol dalam kekepimpinan Khofifah Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang ekselen. Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, dimana keluarga Khofifah tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata.

Khofifah banyak diakui sebagai pemimpin dengan energi tinggi dan disegani karena networkingnya yang hidup di kalangan atas, di tengah yaitu antar kolega pemerintahan dan juga memiliki akar yang sangat kuat dan luas di kalangan bawah.

Tidak ada pimpinan Indonesia yang memiliki kekuatan grassroot sekuat Khofifah, di tingkat nasional sekalipun. Hal ini Track record Khofifah dalam kancah legislative dan eksekutif sejak Orde Baru membuat Khofifah sangat matang dalam pemerintahan.

Kualifikasi kepemimpinan Khofifah dijadikan modal untuk mendorong, mengakselerasi capaian kuantitaif strategis. Diakui Khofifah telah dan akan terus melakukan terobosan terobosan program kerja yang tertuang dalam Nawa Bhakti Satya.

Demikian pula dalam masa awal pemerintahannya Khofifah – Emil menggagas cara kerja dalam tag line CETTAR dimana dalam adagium ini pemerintah dan birokrasi didorong untuk bekerja cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntable dan responsive. Cara kerja itu adalah budaya kerja khas Khofifah.

Melalui Nawa Bhakti Satya; apa yang digagas dalam program unggulan pemerintahannya digambarkan sedemikian rupa sehingga menjangkau kepentingan umum dan aspirasi masyarakat Jawa Timur antara lain dari masalah peningkatan kesejahteraan (Jatim Sejahtera) akses, inovasi dan kualitas Pendidikan dan Kesehatan (Jatim Cerdas dan Sehat), ekonomi lokal di daerah dan infrastruktur di daerah (Jatim Akses), masalah ketenagakerjaan (Jatim Kerja), iklim demokrasi, gotong royong, kerukunan dan kebudayaan (Jatim Harmoni), tumbuhnya suasana kondusif untuk pertanian, perikanan dan agro industry (Jatim Agro), pemberdayaan masyarakat, perempuan dan UMKM (Jatim Berdaya), iklim budaya anti korupsi, bekerja dengan efisien dan tata kelola yang baik atau good govenance (Jatim Amanah).

Selamat Ultah ke 75 Propinsi Jawa Timur

Identitas Penulis
*Penulis adalah Pakar ilmu pemerintahan, lulusan the Flinders University Australia sekaligus Direktur Pascasarjana Unisma Malang.

_____________________

**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com atau ke Wa Center
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
**Redaksi berhak merubah judul untuk keperluan SEO (search engine optimization)

Pos terkait