Memangkas Harga Beras Melalui Digitalisasi Sistem Pemasaran

ilustrasi harga beras
ilustrasi harga beras

Oleh:
Rif’an Hairi*

Beras adalah kebutuhan pokok masyarakat untuk kelangsungan hidup. Beras merupakan kebutuhan utama masyarakat dari berbagai kalangan yang tidak dapat digantikan oleh apapun. Kenaikan harga beras membuka peluang kenaikan kebutuhan pokok lainnya. Oleh karena itu perlu menjaga stok dan harga beras supaya dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu permasalahan utama dalam hal tata niaga beras adalah pemasaran. Pada prinsipnya semakin panjang saluran pemasaran beras maka semakin mahal harga beras yang dijual ke konsumen. Disamping itu semakin panjang saluran pemasaran akan berpengaruh pada kualitas beras yang dijual ke konsumen. Semakin lama disimpan atau didistribusikan tanpa diimbangi penanganan yang tepat akan berpotensi mengalami penurunan kualitas.

Pada umumnya saluran pemasaran beras terdiri dari tiga macam saluran. Pertama dari petani – pedagang tengkulak – penggilingan padi – pedagang pengecer – konsumen. Saluran pemasaran yang kedua yaitu dari petani – penggilingan padi – pedagang pengecer – konsumen. Saluran pemasaran ketiga yaitu dari petani – penggilingan padi – konsumen. Saluran pemasaran yang semacam ini adalah yang paling efektif dan efisien.

Salah satu kendala dalam menerapkan saluran pemasaran beras yang efektif dan efisien adalah jarak dengan kota besar, pasar, grosir atau pabrik yang terlalu jauh. Hal ini menyebabkan adanya perantara dari lahan pertanian yang ada di desa dengan pasar, grosir, atau pabrik yang ada di kota besar. Semakin banyak perantara maka biaya untuk penyimpanan, pengangkutan atau transportasi akan semakin membesar.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui digitalisasai sistem pemasaran. Dengan digitalisasi sistem pemasaran memungkinkan petani sebagai produsen beras dapat berhubungan langsung dengan konsumen tanpa melalui perantara.

Dengan cara ini antara produsen dan konsumen dapat menjalin kemitraan dengan baik sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Disamping itu konsumen mengetahui ketersediaan beras dan harga secara real time.

Digitalisasi sistem pemasaran merupakan jembatan antara petani sebagai produsen beras dengan konsumen. Sistem digitalisasi pemasaran mampu mempersempit ruang gerak bagi pihak yang akan menimbunan dengan tujuan tertentu.

Hal ini karena antara petani sebagai produsen beras terhubung langsung dengan konsumen. Petani juga dapat menjalin kemitraan langsung dengan konsumen, sehingga tercapai antara kualitas beras dengan harga yang harus dibayar oleh konsumen.

Kendala utama digitalisasi sistem pemasaran beras adalah kesiapan petani dalam mengadopsi teknologi terbaru. Pada umumnya petani sebagai produsen beras belum dapat atau bahkan belum mengenal sama sekali teknologi. Oleh karena itu perlu pendampingan dan pelatihan secara intensif dari pihak terkait. Salah satu bentuk digitalisasi pemasaran adalah internet marketing.

Internet Marketing

Internet marketing merupakan trend pemasaran yang sedang berkembang saat ini. Internet marketing adalah strategi pemasaran menggunakan internet dengan tujuan memperkenalkan, mencari pelanggan baru, atau meningkatkan penjualan. Internet marketing yang sedang berkembang saat ini berupa website, e commerce atau media sosial. Keunggulan dari internet marketing adalah biaya yang rendah dan jangkauan yang lebih luas.

Pada saat ini hampir semua masyarakat sudah mempunyai smartphone. Dengan smartphone yang dimiliki akan mempermudah mengakses webiste, e commerce, atau media sosial tanpa ada batasan jarak dan waktu. Dengan adanya internet marketing komunikasi antara produsen dengan pelanggan akan terjadi secara dua arah tanpa ada batasan jarak dan waktu.

Pada akhirnya digitalisasi sistem pemasaran beras akan semakin mendekatkan petani dengan pelaku pasar. Digitalisasi sistem pemasaran beras dapat memangkas harga jual akibat panjangnya saluran distribusi. Dengan sistem pemasaran ini membuka petani sebagai produsen beras untuk menikmati keuntungan penjualan yang lebih besar.

Identitas Penulis
*Penulis adalah Magister Agribisnis Direktorat Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Media sosial: @tatisedfar


**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com atau ke Wa Center
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
**Redaksi berhak merubah judul untuk keperluan SEO (search engine optimization)

Pos terkait