Bonus Demografi dan Masalah Pengangguran di Kabupaten Lamongan

Angka pengangguran di lamongan

Sebagaimana telah dijelaskan di awal, jumlah penganggur pada tahun 2020 berkurang sekitar 26,14 % dibanding tahun 2019. Komposisi pengangguran didominasi oleh lulusan SMK, sama seperti pada tahun 2019 lalu. Persentase penganggur terbanyak berikutnya adalah lulusan SMA, dimana keadaan ini sama dengan 2019.

Naiknya jumlah penganggur lulusan SMA dan SMK memberi tanda menurunnya kesesuaian (match) antara keahlian lulusan SMA dan SMK terhadap kebutuhan di pasar kerja. Sementara itu pada tahun 2020, penganggur lulusan diploma dan universitas mengalami kenaikan sebesar 2,06%

Bacaan Lainnya

Lantas bagaimana kondisi ekonomi di Kaupaten Lamongan apakah sesuai dengan teori Economic Growth yakni tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut akan secara langsung mempengaruhi penyerapan tenaga kerja. Faktanya tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Lamongan mengalami kenaikan dari tahun 2019 hingga tahun 2020. Begitu pula dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang turun dari tahun 2019 yakni 39,73 menjadi 39,17 Triliun rupiah.

Hal ini menunjukan bahwa perekonomian di Kabupaten Lamongan mengalami penurunan dan berimplikasi kepada naiknya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Lamongan. Maka perlu adanya kebijakan yang mampu menaikan sektor ekonomi dan penguatan sumber daya manusia sebagai pondasi utama agar pengangguran di kabupaten Lamongan bisa ditekan.

Dengan begitu bonus demografi benar-benar didefinisikan sebagai bonus bagi suatu daerah. Bukan sebaliknya yakni menjadi bencana demografi dimana kita besar secara kuantitas tapi kalah dalam daya saing dan persaingan kerja di semua sektor.

Identitas Penulis
*Penulis adalah pemerhati sosial.


**Kolom merupakan Rubrik Opini LINTASJATIM.com terbuka untuk umum. Panjang naskah minimal 400 kata dan maksimal 2500 kata. Sertakan riwayat singkat dan foto diri terpisah dari naskah (tidak dimasukan Ms. Word).
**Naskah dikirim ke alamat e-mail: redaksilintasjatim@gmail.com atau ke Wa Center
**Redaksi berhak menyeleksi tulisan serta mempublikasi atau tidak mempublikasi tulisan.
**Redaksi berhak merubah judul untuk keperluan SEO (search engine optimization)

Pos terkait