Naskah khutbah jumat 25 April 2025 menyentuh hati PDF berikut ini mengangkat judul tentang tiga janji kita kepada Allah ketika shalat.
Selama melaksanakan shalat mungkin kita tidak sadar bahwa telah mengucapkan tiga janji kepada Allah SWT. Apa saja tiga janji itu?
Ketiga janji tersebut akan dikupas satu persatu dalam materi khutbah jumat 25 April 2025 berikut ini. Silakan download file PDF di akhir teks.
Khutbah Jumat 25 April 2025 berikut ini ditulis oleh Ustadz Darmanto Blk. Ratusan materi khutbah jumat juga bisa Anda lihat disini.
KHUTBAH JUMAT I
اَلْحَمْدُ ِللَّهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وكَتَبَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ اَلَّذِى هُوَ رُكْنٌ مِنْ أَرْكَانِ اْلاِسْلاَمِ ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً أَدَّخِرُهَا لِيَوْمِ الزِّحَامِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى دَارِ السَّلاَم
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ وَمَصَابِيْحِ الظُّلاَمِ.
أمَّا بعْدُ ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ وَتَرْكِ الأَثَامِ تَدْخُلُوْا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِسَلاَمٍ ، وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى: وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Mengawali khutbah jumat di hari yang agung dan mulia ini, khatib berwasiat kepada hadirin sekalian khususnya kepada diri khatib sendiri.
Marilah kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Dalam setiap shalat yang dikerjakan oleh seorang hamba, ia senantiasa memanjatkan doa, karena memang itulah arti dari kata shalat.
Shalat secara bahasa berarti doa, kemudian senantiasa seorang hamba Allah itu dalam shalatnya dia mengucapkan pujian kepada Allah SWT diwaktu rukuk dan sujudnya. Bahkan begitu banyak permintaan doanya ketika dia bangun dari sujudnya.
Dalam rangkaian ibadah shalat lima waktu sehari semalam yang kita kerjakan, kita telah mengikrarkan janji kepada Allah yang telah menciptakan kita ini.
Ada yang sadar bahwa kita telah mengucapkan tiga janji kepada Allah, dan ada juga yang tidak sadar atau mungkin lupa dengan janji tersebut. Manakah janji yang kita ucapkan itu?
Ketika shalat, kita bertakbiratul ihram. Setelah itu kita baca doa iftitah “Inna shalati, wanusuki, wamahyaaya, wamamaati, lillaahi rabbil ‘alamin”.
Ternyata kita telah berjanji kepada Allah, bahwa shalat kita, ibadah, hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah, tidak untuk siapapun, itulah yang diperintahkan Allah kepada kita.
Tetapi diantara kita ada orang-orang yang beribadah ternyata tidak karena Allah, ia shalat khusyu’ dihadapan manusia, namun hatinya lalai dari mengingat Allah. Ia beribadah agar dikenal sebagai orang yang ahli beribadah.
Ada juga yang gemar bersedekah namun itu semua ternyata untuk kepopuleran agar ia dikenal sebagai orang yang dermawan. Atau juga ia berbuat baik namun sebenarnya perbuatan baiknya itu untuk menaikkan ratingnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Janji pertama telah diingkari, yaitu orang yang tidak ikhlas beribadah kepada Allah SWT.
Kelak di hari kiamat, akan ada yang didatangkan di antara manusia, mereka ditanya oleh Allah. Ditanya kepada salah seorang diantara mereka, untuk apa engkau beribadah? Lalu ia menjawab bahwa amalnya semata-mata karena Engkau ya Allah. Bukankah Allah lebih tahu apa yang kita sembunyikan dan apa yang kita tampakkan? Innallaha ya’lamul jahro wama yakhfa.
Allah Yang Maha Tahu mengatakan “Kazabta!”. “Engkau bohong” kata Allah. “Engkau telah bersedekah agar dikenal orang dengan dermawan, itu semua telah engkau dapatkan di dunia”. Maka amal yang begitu banyak dia kerjakan, tidak mengantarkannya ke surga, namun membawanya ke neraka, sebab apa? Karena ia beramal bukan karena Allah.
Jamah jum’at yang dirahmati oleh Allah
Selanjutnya janji kedua yang kita ucapkan ketika kita shalat adalah di dalam surat al-Fatihah ayat yang kelima. Yaitu “iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin”, artinya “Hanya kepada Engkaulah Kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”.
Disinilah kita semata-mata minta pertolongan kepada Allah. Namun banyak fenomena di dalam masyarakat kita, ia menyembah kepada Allah, namun ia juga meminta pertolongan kepada selain Allah.
Ia masih percaya kepada kekuatan batu cincin yang memberikannya keberuntungan, ia minta pertolongan kepada keris pusaka, dan lain sebagainya.
Masih banyak orang yang bergantung kepada penguasa. Bergantung pada orang kaya. Sehingga kita lupa bergantung kepada Allah SWT.
Padahal, kita sering membaca surat al-Ikhlas yang menyatakan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ , اَللّٰهُ الصَّمَدُ
“Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya, segala sesuatu”.
Hadirin Rahimakumullah
Tempat bergantung kita sebenarnya hanyalah kepada Allah SWT. Banyak persoalan kita hadapi, namun jangan sekali-kali kita menghambakan diri kepada selain Allah.
Jangan pula tertanam dalam hati kita, bahwa hanya penguasa ini saja yang dapat menolong kita, jangan tertanam bahwa harta benda ini saja yang dapat membantu kita.. Tidak! Hanyalah Allah tempat bergantung kita.
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Janji kita ketiga adalah pada saat tasyahud akhir, yaitu ketika kita mengucapkan “asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah”.
Inilah sebenar janji yang senantiasa kita baca dalam shalat kita, bahkan dibacakan pula oleh khatib di dalam khutbahnya, “wala tamutunna illa waantum muslimuun”, “dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan beragama Islam.
Disaat ekonomi susah, kehidupan payah, disitulah orang banyak lari bahkan lupa dari janjinya kepada Allah, sebagaimana hadits dari Muaz Bin Jabal yang diriwayatkan oleh Abu Daud,
مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ
Siapa yang akhir perkataannya mengucapkan “Laa ilaha illallah” (di saat ajalnya datang), maka ia masuk surga.
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah
Banyak orang yang bisa mengucapkan kalimat tersebut disaat ia masih hidup, namun susah diakhir hidupnya, apa sebabnya? Karena ia tak menunaikan janji-janji yang sudah ia ucapkan dalam shalatnya.
Semoga, Allah memberi hidayah dan selalu membimbing kita. Dan semoga kita semua termasuk orang-orang yang menepati janji. Amin Ya Rabbal Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ، وَنَعُوذُ بِالِلّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ اِلَّاللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَ بَعْدَهُ. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ.أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الِلّٰهِ! اِتَّقُوْا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ اللّٰهُ تَعاَلَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُـمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُـمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُـمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِوَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُؤْتِكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik JOIN NOW