- Dari mana didapatkan, (dengan cara dibolehkan atau dengan cara yang diharamkan).
- Kemana dibelanjakan. (Jika dapatnya halal, belanjanya halal maka terbebas dari beban harta yang kita simpan. Namun jika dapatnya halal belanjanya haram maka kita akan terkena dosa membelanjakan, lebih lebih dapatnya haram dibelanjakan ketempat yang haram juga)
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,
Pada dasarnya, semua harta yang kita miliki adalah titipan Allah, boleh jadi harta yang meninggalkan kita atau kita yang meninggalkan harta, dan harta kembali kepada Allah kemudian ke mana Allah titipkan setelahnya.
Harta kita yang sesungguhnya adalah
Apa yang telah kita makan hingga habis, apa yang telah kita pakai hingga usang dan apa yang telah kita belanjakan dijalan Allah, inilah harta kita yang sebenar benarnya.
Dikatakan dalam sebuah hadits:
يقول ابن آدم مالي مالي قال وهل لك يابن آدم من مالك إلا ما أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت أو تصدقت فأمضيت.
“Anak Adam berkata, “Hartaku, hartaku.” Padahal tidak ada harta bagimu, wahai Anak Adam, kecuali 3 hal: 1.apa yang engkau makan hingga habis, 2. yang engkau pakai hingga usang, atau 3. yang engkau sedekahkan maka engkau mendapatkan pahalanya”. (HR. Muslim)
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..