Khutbah Jumat Bulan Ramadhan 31 Maret 2023 Bahasa Indonesia dan Jawa PDF: Keistimewaan Ibadah Puasa

Khutbah Jumat Minggu Pertama Ramadhan 2022
Khutbah Jumat Minggu Pertama Ramadhan 2022

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa puasa adalah milik Allah. Kenapa puasa disebut secara khusus sebagai milik Allah? Padahal semua kebaikan dan seluruh ibadah pada hakikatnya adalah milik Allah.

Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud karena puasa adalah ibadah yang jauh dari niat riya’ (melakukan ketaatan bukan karena Allah, tapi karena ingin mendapatkan pujian dari sesama hamba).

Bacaan Lainnya

Ketika seseorang sedang berpuasa, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali Allah dan diri orang yang berpuasa itu sendiri. Berbeda dengan ibadah-ibadah lain yang tampak dan bisa dilihat oleh banyak orang.

Ibadah puasa tidaklah tampak dan tidak dapat ditampakkan kepada orang lain kecuali dengan ucapan dari pelakunya bahwa ia sedang berpuasa. Tidak bisa dibedakan antara orang yang tidak makan karena diet dengan orang yang tidak makan karena berpuasa.

Orang yang sedang berpuasa, sangat mudah baginya menyelinap ke dapur untuk makan dan minum, misalkan, lalu keluar dari dapur dan menampakkan diri seakan-akan ia masih berpuasa. Kenapa hal itu tidak ia lakukan?. Karena tujuannya bukan ingin mendapatkan pujian dari sesama hamba. Yang dia harapkan semata-mata hanyalah ridla Alah ta’ala.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dikatakan dalam hadits yang khatib baca di atas bahwa Allah-lah langsung yang akan membalas ibadah puasa. Kenapa puasa dikhususkan sebagai ibadah yang dibalas langsung oleh Allah padahal hakikatnya Allah-lah yang membalas semua kebaikan? Jika kebaikan yang lain disebutkan pelipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh hingga tujuh ratus, pahala puasa adalah pengecualian.

Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, hal itu dikarenakan begitu besarnya pahala puasa dan begitu agung keutamaannya. Hanya Allah yang tahu seberapa besar pelipatgandaan pahala bagi orang yang berpuasa.

Dengan melakukan puasa, seseorang bisa jadi dibebaskan secara total dari siksa api neraka. Akan tetapi, meskipun ibadah puasa memiliki kekhususan tertentu, para ulama menegaskan bahwa perbuatan yang paling utama setelah iman adalah shalat lima waktu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Puasa Ramadhan diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriah. Mulai Nabi diwahyukan pertama kali hingga tahun kedua hijriah, umat Islam belum diwajibkan berpuasa. Itu artinya, selama kurang lebih 15 tahun terhitung mulai Nabi menerima wahyu yang pertama sampai tahun kedua hijriah, umat Islam belum diwajibkan berpuasa.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait