Sebaliknya jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah akibat ketidaktahuannya, sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah pengetahuan pengetahuan yang kita miliki.”
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Dengan melakukan tiga sikap diatas, Ingsya Allah kita tidak akan meremehkan orang lain. Kita akan selalu bersyukur dalam keadaan apapun. Dan tentunya kita akan selalu berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Instrospeksi diri bukan hanya dilakukan sekali, namun harus menjadi bagian yang tertanam dalam kehidupan kita sehari-hari. Muhasabah adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita, keluarga, dan masyarakat yang lebih luas.
Jika kita tidak melakukan intropeksi diri, maka akan berdampak pada kerusakan hidup kita. Hidup kita akan berantakan. Bahkan keluarga dan lingkungan juga akan rusak karena kita tidak intropeksi diri.
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ (رواه أحمد)
“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” (HR Ahmad).
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..