Pada hari itu kita semua berkumpul, bergembira dalam suasana yang fitri, suasana persaudaraan yang sangat indah. Yang awalnya bermusuhan, di hari raya Idul Fitri saling memaafkan. Yang awalnya sakit hati, di hari raya saling ikhlas dan memaafkan. Begitu indahnya suasana Idul Fitri.
Apa yang sudah kita lakukan pada hari Raya Idul Fitri merupakan wujud pelaksanaan Surat Ali Imran ayat 112, yaitu perintah untuk memperkuat tali persaudaraan:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمْ الذِّلَّةُ أَيْنَمَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنْ النَّاسِ. (آل عمران: 112)
Artinya, “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali hubungan kepada Allah dan tali hubungan dengan manusia.” (Surat Ali Imran ayat 112).
Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh
Dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa orang yang menjalin hubungan baik antara satu dengan lainnya maka dia tidak akan hina dimanapun berapa.
Di dalam Islam ikatan persaudaraan dikenal dengan persaudaraan antar keturunan (ukhuwah nasabiyah), persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah), persaudaraan setanah air (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyah). Hal ini sebagaimana firman-Nya:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ، وَاتَّقُوا اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Surat al-Hujurat ayat 10).
Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh
Dalam berbagai hadits, Rasulullah saw menjelaskan perumpamaan-perumpamaan yang menggambarkan keutamaan orang mukmin dan persaudaraan, di antaranya yaitu orang mukmin itu seperti tubuh:
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
