Di dalam Kitab Taurat dan Injil disebutkan bahwa dahulu Kaum Yahudi melakukan puasa selama sehari semalam, tidak makan dan tidak minum kecuali hanya sekali. Kaum Nasrani pada zaman dahulu, pendetanya juga puasa dengan membuat aturan sendiri. Ada yang puasa tidak makan daging, ada yang tidak makan ikan. Ada yang tidak makan telur dan ada yang puasa agar berhala yang disembahnya tidak marah.
Semua agama mengakui kebaikan puasa. Hanya caranya yang berbeda-beda
أَلصَّوْمُ عِنْدَ الشَّرْعِ إِمْسَاكٌ عَنْ مُفْطِرٍ بِنِيَّةٍ مَخْصُوْصَةٍ جَمِيْعَ نَهَارٍ
“Puasa menurut syara adalah meninggalkan makan dan minum dan segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari fajar shodiq sampai sampai terbenamnya matahari dengan niyat puasa.”
Ma’asyirol muslimin hafidho kumulloh…
Nabi Muhammad menerima perintah puasa Romadhon ketika bulan Sya’ban tahun dua hijriyyah. Kemudian pada tahun itu, Nabi berpuasa Ramadhan bersama para sahabat. Menurut pendapat yang masyhur, Nabi puasa Ramadhan sebanyak sembilan kali.
Sulthonul ‘Ulama’ ‘Izzuddin Abdul Aziz Ibn Abdis Salam As-Sulami dalam kitab Maqoshidush Shoum, menjelaskan keutamaan puasa. Diantaranya:
1. Meninggikan derajat (رَفْعُ الدَّرَجَةِ)
Di dalam beberapa hadits dijelaskan bahwa ketika puasa Ramadhan pintu surga di buka, pintu neraka di tutup, setan di ikat. Pintu royyan (pintu surga) hanya dimasuki oleh orang yang melasakanakn puasa. Bau mulut orang puasa wangi seperti minyak kasturi. Malaikat juga memintakan rahmat dan maghfiroh bagi orang yang puasa ketika berada di depan jamuan makan, dan dia tetap berpuasa.
2. Penghapus dosa
تَكْفِيْرُ الْخَطِيْئَاتِ
Nabi bersabda
وَرَمَضَانُ إلَى رَمَضَانَ؛ مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنهُنَّ إذَا اجْتَنَبْتَ الكْبَائِرَ (أخرجه أحمد)
“Ramadhan sampai Ramadhan bisa menghapus dosa yang berada diantara kedua Ramadha, jika kamu menjauhi dosa besar.” HR. Ahmad
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
