Khutbah Jumat Terbaik PDF Lengkap: Perbuatan Paling Utama Menurut Allah

Khutbah Jumat Terbaik PDF
Khutbah Jumat Terbaik PDF

Perbuatan-perbuatan baik, adakalanya dilakukan dengan anggota badan yang tampak (a’mâlul jawârih), seperti shalat, zakat, puasa, haji, sedekah, baca al-Qur’an, dan lain-lain; dan adakalanya dilakukan oleh hati yang disebut para ulama dengan istilah perbuatan-perbuatan hati (a’mâlul qalb), seperti kewajiban iman, ikhlash, tawakkal dan lainnya.  

Di antara seluruh perbuatan baik tersebut, baik yang tampak maupun yang dilakukan oleh hati, perbuatan yang paling utama dan mulia adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Al-Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah ditanya: Apakah amal yang paling utama? maka Nabi menjawab:

Bacaan Lainnya

   إِيْـمَانٌ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)  

Artinya: Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. (HR al Bukhari).  

Jadi, perbuatan baik yang paling utama secara mutlak adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Iman adalah pondasi dari bangunan takwa. Tanpa iman, seseorang tidak akan meraih derajat takwa. Amal shalih yang dibangun di atas pondasi iman akan membentuk bangunan takwa. Iman adalah syarat diterimanya amal shalih. Sebanyak apa pun seseorang melakukan bentuk-bentuk amal shalih, maka itu semua tidak bernilai pahala dan tidak diterima oleh Allah Ta’ala , jika tidak dilandasi iman.  

Ma‘âsyiral Muslimîn Hafidhakumullah

Oleh karena itu, jika ada sejumlah hadits yang menyatakan bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat di awal waktu, berbakti kepada kedua orang tua dan jihad di jalan Allah atau yang lain, maka yang dimaksud bahwa perbuatan-perbuatan tersebut adalah termasuk di antara perbuatan yang paling utama, bukan perbuatan yang paling utama secara mutlak. Karena, sekali lagi, perbuatan yang paling utama secara mutlak adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Ma‘âsyiral Muslimîn Rahimakumullah

Beriman kepada Allah adalah meyakini seyakin-yakinnya tanpa ada keraguan sedikit pun bahwa Allah ada, tidak serupa dengan segala yang ada. Dia adalah satu-satunya Dzat yang berhak dan wajib disembah. Dialah yang menetapkan, menentukan, menghendaki, menciptakan dan menakdirkan segala sesuatu. Juga meyakini bahwa Dia Mahasuci dari tempat, arah, bentuk dan segala sifat makhluk. Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dia bukan benda yang tersusun dari bagian-bagian. Dia tidak berbentuk atau berukuran.Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak baginya dan Mahasuci dari segala sifat yang menunjukkan kekurangan dan kelemahan.

Allah menegaskan tentang Dzat-Nya:

   لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الشورى: ١١)  

Artinya: Tidak ada sesuatu apa pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS asy-Syura: 11).  

Rasulullah bersabda:

   لَا فِكْرَةَ فِي الرَّبِّ (رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ فِي الْأَفْرَادِ وَالْبَغَوِيُّ فِي تَفْسِيْرِهِ)  

Artinya: Tuhan tidak dapat dibayangkan. (HR ad-Daraquthni dalam al-Afrad dan al-Baghawi dalam tafsirnya).

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait