Khutbah Jumat Bulan Rajab 1443 Terbaru PDF: Allah Ada Tanpa Ruang, Waktu dan Tempat

Khutbah Bulan Rajab 1443 H
Khutbah Bulan Rajab 1443 H

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sedangkan dalil dari hadits di antaranya adalah sabda baginda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

Bacaan Lainnya

   وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ (رواه مسلم)

Maknanya: “Ya Allah Engkaulah azh-Zhahir (segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya)  tidak ada sesuatu di atas-Mu, dan Engkaulah al-Bathin (Yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah-Mu” (HR Muslim)

Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,

Ijma’ ulama Ahlussunnah wal Jama’ah juga menjadi rujukan dalam hal ini. Di antara yang mengutip ijma’ bahwa Allah ada tanpa tempat adalah Imam Abu Manshur al Baghdadi (w. 429 H) dalam kitab al Farq baina al Firaq. Beliau mengatakan:

   وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ لَا يَحْوِيْهِ مَكَانٌ وَلَا يَجْرِي عَلَيْهِ زَمَانٌ

“Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat menyatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak diliputi tempat dan tidak dilalui zaman.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Jika kita memahami sifat 20 yang wajib ‘aqli bagi Allah, maka kita akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Salah satu sifat 20 bagi Allah adalah Mukhalafatuhu lil Hawadits: Allah berbeda dengan seluruh makhluk. Jika seluruh makhluk-Nya menempati suatu tempat, berarti Allah yang tidak serupa dengan makhluk pasti-lah tidak menempati suatu tempat. Dia ada tanpa tempat. Begitu juga sifat Qiyamuhu bi Nafsihi: Allah tidak membutuhkan kepada selain-Nya. Seandainya Allah menempati ‘arsy, langit atau arah atas, maka artinya Dia membutuhkan kepada makhluk-Nya yang bernama ‘arsy, langit dan arah atas. Tentu ini mustahil.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Begitu pentingnya keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat, sampai-sampai hal ini juga tidak luput dari perhatian para ulama Nusantara. Tidak kurang dari Syekh Nawawi al Bantani, Kiai Shaleh Darat, Mufti Betawi Sayyid Utsman, Rais Akbar NU Kiai Muhammad Hasyim Asy’ari, Pendiri Pesantren Zainul Hasan Kiai Muhammad Hasan al-Genggongi, Kiai Raden Asnawi Kudus, Kiai Sirajuddin Abbas, Syekh Ihsan Jampes, Kiai Abul Fadhol Senori Tuban, dan masih banyak lagi yang lain, mereka menegaskan secara eksplisit aqidah “Allah ada tanpa tempat” dalam karya-karya mereka.

Dari paparan khutbah di atas, menjadi jelas bagi kita bahwa keyakinan “Allah ada tanpa tempat” adalah aqidah yang benar dan berlandaskan Al-Qur’an, hadits Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kesepakatan umat di berbagai belahan dunia serta didukung dan disebarluaskan oleh para ulama di bumi Indonesia.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait