Khutbah Jumat Bulan Rajab 1443 Terbaru PDF: Allah Ada Tanpa Ruang, Waktu dan Tempat

Khutbah Bulan Rajab 1443 H
Khutbah Bulan Rajab 1443 H

Seperti yang kita tahu bahwa Allah ada tanpa membutuhkan tempat dan arah. Ia ada, tetapi keberadaannya tidak di atas ‘arsy, tidak di langit, tidak di atas, di bawah, di kanan, di kiri, di depan ataupun di belakang. Ia ada tapi keberadaannya tidak dapat dibayangkan sama sekali.

Ia tidak bisa dan tidak boleh disamakan dengan apa pun dan siapa pun serta makhluk mana pun. Karena memang Ia bukan makhluk. Ia adalah Khaliq. Hakikat-Nya tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan makhluk. Tidak ada yang mengetahui hakikat-Nya kecuali hanya Allah. Keyakinan seperti ini telah disepakati oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, salaf maupun khalaf.

Bacaan Lainnya

Salah satu yang dipropagandakan sebagian kelompok berpaham menyimpang tiap menjelang datangnya bulan Rajab hingga bulan yang mulia ini berakhir adalah tentang keberadaan Allah yang digambarkan sebagai dzat yang membutuhkan tempat. Kaum ini mengajarkan keyakinan bahwa Allah di atas ‘arsy. Terkadang mereka mengatakan Allah di langit. Dan terkadang mereka mengatakan Allah di atas.

Mereka juga mempropagandakan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj menunjukkan bahwa Allah di atas. Mereka mengatakan, Nabi Muhammad diperintahkan naik ke atas untuk sowan menghadap kepada Allah yang berada di atas Sidratul Muntaha. Wal iyadzu billah taala.

Sangat penting untuk disampaikan ke khalayak bahwa Allah tidak membutuhkan kepada apa pun, termasuk kepada tempat dan arah. Hal ini harus terus disampaikan secara masif kepada umat. Jika kita menganggap umat sudah tahu akan hal ini, lalu kita berhenti mensyiarkan keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat, sedangkan mereka terus-menerus tanpa henti menyampaikan bahwa Allah membutuhkan tempat, khatib khawatir ketidakbenaran yang disampaikan terus-menerus akan dianggap benar oleh publik. Ini yang sangat berbahaya.

Hadirin rahimakumullah,

Isra’ dan Mi’raj bukanlah dalil bahwa Allah di atas. Tidak ada satu pun ulama Ahlussunnah yang berpendapat demikian. Maksud dan tujuan dari Isra’ dan Mi’raj adalah memuliakan Nabi dan memperlihatkan kepada beliau sebagian dari tanda-tanda kemahakuasaan Allah di alam atas serta untuk menerima perintah shalat di suatu tempat yang mulia di atas sana yang tidak pernah dilakukan dosa dan maksiat di dalamnya.

Hadirin rahimakumullah,

Wajib kita yakini bahwa Allah ada tanpa membutuhkan kepada tempat dan arah. Dalil atas keyakinan ini dari Al-Qur’an adalah surat asy-Syura ayat 11 dan ayat-ayat muhkamat lainnya yang berkaitan dengan hal itu. Allah ta’ala menegaskan:

   لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ (الشورى: ١١)

Maknanya: “Dia (Allah) tidak menyerupai segala sesuatu pun dari makhluk-Nya” (QS asy-Syura: 11).

Lafazh ka dan mitsl secara makna sama, yakni seperti. Keduanya digabung dalam satu rangkaian untuk menguatkan makna bahwa Allah sungguh-sungguh tidak seperti segala sesuatu. Secara harfiah, ayat itu bermakna “Tidak ada yang seperti seperti Allah”.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait