Sudah merupakan bukti nyata bahwa semakin modern kehidupan manusia, semakin ia tampak manja dan lemah. Segalanya tampak instan. Tinggal klik saja, maka keinginan akan terwujud. Hal ini diakui atau tidak telah membuat manusia terlena dan lalai. Akses informasi yang begitu pesat dengan mudah mereka konsumsi tanpa ada arahan.
Kemoderenan ini bukannya membawa manusia menjadi lebih bermoral dan bermartabat. Justru dapat menggiring manusia terlebih mereka yang tidak memiliki benteng keimanan yang kuat untuk berkarakter hedonisme, matrealistis dan sekuler. Bukankah dewasa ini kasus korupsi semakin menjamur, berapa anak yang terlahir tanpa mengetahui kepada siapa ia harus memanggil ayah, berapa banyak bayi yang ditemukan di pinggir jalan. Dan berbagai kasus lainnya yang semuanya ramai setelah abad modern ini.
Yang pada intinya adalah kemajuan zaman yang tidak diimbangi oleh keimanan yang kuat adalah malapetaka. Maka kemajuan zaman bagi jiwa yang lemah agamanya adalah awal kehancuran, di mana dampak negatif lebih mendominasi dari positifnya.
Mari kita renungkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut ini :
عَنْ أَبِي ذَرٍّ جُنْدَبِ بْنِ جُنَادَةَ ، وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ الله عَنهُمَا , عَنْ رَسُوْلِ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمِ – قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ . رواه الترمذي
Dari Abi Dzar; Jundub bin Junadah, dan Abi Abdirrohman; Muadz bin Jabal Radliyallahu ‘anhuma dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan maka akan menghapusnya, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik. (HR. At-Tirmidzi).
Dari Hadits di atas dapat kita pahami bahwa ada tiga pesan penting:
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..