Keutamaan Berkurban: Ketika Memberi Menjadi Jalan Mendekat kepada Ilahi

Keutamaan Berkurban, Ketika Memberi Menjadi Jalan Mendekat kepada Ilahi
Keutamaan Berkurban, Ketika Memberi Menjadi Jalan Mendekat kepada Ilahi. Sumber foto: https://rakaminstudent.com/

LINTASJATIM.com – Idul Adha selalu datang membawa suasana haru dan hangat. Hari raya ini bukan hanya tentang takbir yang menggema, atau pakaian baru yang dikenakan saat salat Ied. Ada satu ibadah mulia yang menjadi sorotan utama, yaitu berkurban.

Di balik penyembelihan hewan ternak, tersembunyi makna pengorbanan dan ketulusan yang sangat dalam. Sebuah wujud cinta kepada Allah yang ditunjukkan bukan lewat kata-kata, melainkan lewat tindakan nyata.

Bacaan Lainnya

Kurban Adalah Simbol Kepatuhan

Ibadah kurban mengingatkan kita pada kisah agung Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS. Sebuah kisah yang melampaui logika, saat seorang ayah rela ‘mengorbankan’ anaknya demi menjalankan perintah Allah. Dan Ismail pun patuh, tanpa ragu.

Peristiwa ini bukan sekadar cerita. Ia adalah pelajaran. Bahwa keimanan sejati mengharuskan pengorbanan. Dan kurban adalah simbol kepatuhan yang diwujudkan dalam bentuk nyata—dengan menyisihkan sebagian harta untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

Menghapus Dosa, Mengundang Pahala

Banyak yang tak menyadari, bahwa setiap tetesan darah dari hewan kurban membawa ampunan. Dalam ajaran Islam, ibadah ini memiliki kedudukan yang tinggi. Bahkan, pahala kurban disebut lebih besar dari nilai materi hewan itu sendiri.

Berkurban juga merupakan salah satu cara menebus dosa-dosa. Sebagaimana daun gugur dari rantingnya, begitu pula dosa-dosa ringan yang ikut luruh bersama keikhlasan dalam berkurban.

Jembatan Kepedulian Sosial

Lebih dari sekadar ibadah individu, kurban juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Daging yang dibagikan menyentuh banyak hati. Mungkin bagi sebagian orang, makan daging adalah hal biasa. Tapi bagi sebagian lain, itu adalah kemewahan yang langka.

Momen kurban menjadi saat di mana jurang antara si kaya dan si miskin terasa menipis. Semua merayakan, semua menikmati. Inilah wajah Islam yang penuh kasih sayang dan keadilan sosial.

Tanda Syukur atas Rezeki

Allah tak menilai dari besar kecilnya hewan yang dikurbankan, melainkan dari keikhlasan hati orang yang melaksanakannya. Maka tak perlu menunggu kaya untuk berkurban. Cukup dengan rasa syukur dan niat yang tulus, kurban menjadi bentuk terima kasih atas nikmat hidup yang kita miliki.

Di tengah dunia yang serba cepat dan materialistis, kurban mengajak kita untuk kembali kepada esensi: bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang memiliki, tapi juga tentang memberi.

Pos terkait