LINTASJATIM.com, Trenggalek – Majelis Assanad se-Karesidenan Kediri menghelat rutinan dengan menghadirkan KH Ali Mas’adi. Beliau murid langsung Syekh Yasin Al-Fadani musnid dunya mashur di tanah Haramain.
Koordinator Assanid se-Karisidenan Kediri, Muhammad Said Ridlwan mengatakan bahwa, ini merupakan tradisi sanadan yang sudah menjadi turun temurun para ulama ulama salaf di semua pesantren salaf. Kebiasaan menjadi tradisi untuk menyambung sanad keilmuan musalsal ke Nabi Muhammad SAW.
“Termasuk sanad thoriqoh dan juga wiridan supaya keberkahan tersebut menyambung dari para masyayikh. Termasuk guru-guru sampai kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,” papar Agus HM Said Ridlwan di Panggungsari, Durenan, Trenggalek, pada Sabtu (21/12/2024).
Gus Said memaparkan memilih KH Ali Mas’adi dari Mojokerto untuk mauidhoh hasanah dan prosesi ijazahan Kitab sanad Ittihaaful Mustafiid Fii Ghuroril Asaaniid karena murid langsung Syekh Yasin al-Fadani, serta pernah mengemban amanah Wakil Rois Idarah ‘Aliyah JATMAN.
Kiai muda pasangan KH Ridlwan Abdul Rozaq dan Nyai Hj Ruqoyyah mengaku Kiai Ali Mas’adi memilih beliau karena memiliki sanad ‘ali (sanad tinggi) yang bersambung ke Nabi Muhammad SAW.
“Sesepuh dan memiliki pemegang sanad diantara sanad-sanad beliau sangat tinggi bahkan paling tinggi di dunia,” paparnya.
Gus Said menerangkan kegiatan Majelis Assanad setiap kabupaten dan kota mempunyai rutinan sendiri-sendiri. Namun terkadang melakukan acara bersama seperti ini se-Karesidenan Kediri.
“Kalau untuk malam ini yang ikut mayoritas dari se-Karesidenan Kediri, seperti Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar, ada juga dari Ponorogo,” bebernya.
Pihaknya berharap dengan adanya ijazah sanad ini semakin meneguhkan dan menguatkan ikatan dhohir dan batin antara murid dengan guru. Sehingga bisa mengamalkan sekaligus meneruskan ke murid-murid memiliki pegangan sanad.
“Harapannya dengan adanya ini memperkuat hubungan ke thoriqoh dan kepada sesama muridin mengasah thoriqahnya mengasah amaliyahnya juga ukhuwahnya,” tandasnya. (mad)