Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Bahkan dalam hadits yang lain dikatakan
يَا يُّهَاالنَّاسُ اِنَّ عَلى كُل أهْلِ بَيْتٍ في كلِّ عَامٍ أُضْحِيَّة
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban,” (HR Abu Dawud)
Kurban butuh keikhlasan. Kurban butuh kesabaran. Kurban butuh ketaatan dan kepatuhan. Kurban butuh ketaqwaan.
Allah ajawajalla telah berfirman
اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.” (QS Al Maidah 27)
Boleh jadi kita sering mendengar kalimat: SABAR ITU ADA BATASNYA
Padahal kalimat tersebut hanyalah ungkapan orang yang belum faham. karena sesungguhnya sabar itu sendiri tiada batasnya. Mungkin kita sudah sangat sering mendengar bagaimana tingkat kesabaran sejati nabiyullah Isma’il AS.
Golok yang sangat tajam sudah menempel dilehernya, bahkan sudah ditekan dengan kuat oleh ayahandnya, Nabi Ibrahim as. Tapi sebagaimana kita ketahui bersama, nabi Ismail tidak mengelak, tidak melawan, bahkan sangat ridho dengan ketetapan yang diberikan Allah kepada bapaknya dan ridho atas ketetapan Allah pada dirinya padahal nyawanya sudah diujung tanduk.
Inilah pengorbanan sejati, bukan hanya hartanya, tapi beliau rela dirinya diKurbankan oleh bapaknya, sungguh betapa mulianya. Betapa patuhnya beliau kepada Bapaknya, sementara kita yang lemah ini, dengan lantangnya mengatakan sabar itu ada batasnya.
Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
