Materi Khutbah Idul Fitri 2023 Bahasa Indonesia Menyentuh Hati PDF: Lapangkan Hati di Hari Yang Fitri

Ilustrasi Sholat Ied
Ilustrasi Sholat Ied

Hati yang damai akan diperoleh dengan mengakui kebesaran Allah serta banyak berdzikir kepada Allah. Upaya berdamai dengan Allah melalui shalat, dzikir, shalawat, baca Alquran dan lain-lain akan mempengaruhi jiwa untuk berdamai dengan seluruh manusia. Apalagi ada pesan dari Allah, “Orang-orang beriman itu bersaudara. ” إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Jadi, kalau seseorang benar-benar beriman dan berdzikir, buahnya ia tidak akan membuat penganiayaan, kekejaman, dan kekerasan yang melukai hati dan fisik manusia yang lain.

Bacaan Lainnya

Dari sini perlu dipahami bahwa agama itu bukan sekedar ilmu, bukan angan-angan (masuk surga), bukan kalimat-kalimat indah, tetapi kenyataan gerak, praktik, perilaku, atau tindakan yang jelas-jelas realistik berguna bagi orang lain.

Kesalahpahaman bisa saja terjadi. Ini adalah manusiawi. Karena pada hakikatnya setiap kita sebagai manusia tercipta memiliki potensi salah. Tetapi, sebaik-baik orang yang pernah salah adalah yang bersedia meminta maaf dan mengakui kesalahan. Hadis Nabi:

“Semua keturunan Adam pernah berbuat salah. Dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat”.

Untuk itu, mari, di momentum Idul fitri hari ini, kita saling membuka diri untuk saling memaafkan. Kesiapan kita untuk introspeksi diri, saling menerima kelebihan dan kekurangan, berkomitmen untuk terus belajar lebih baik adalah pelajaran berharga.

Jika tidak, berarti kita harus semakin meningkatkan rasa taqarrub kita kepada Allah, sampai hati ini bersih dari dendam, egois, merasa benar sendiri, sombong, takabbur, yang membuat komunikasi kita dengan orang lain menjadi gagal. Dan jika kita gagal berkomunikasi secara baik, bisa mungkin kita akan gagal sebagai manusia karena hati yang tidak ikhlas.

اللهُ اَكبَرْ (3×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

Hadirin, Jamaah Shalat ’Id rahimakumullah,

Pada hari yang indah ini, marilah kita memilih kembali tali rumpun persaudaraan dan kekerabatan yang terurai. Marilah kita menyambung silaturrahmi yang terputus.

Kalahkan ego diri kita. Buat apa kita menyimpan dendam dan permusuhan terhadap orang terdekat kita? Ingatlah bahwa kehidupan kita hanya sebentar, maka janganlah kita rusak dengan dendam dan kebencian.

Mari kita jadikan puasa yang telah kita laksanakan sebagai ibadah yang dapat membentuk diri kita, mengampuni dosa-dosa kita, melipatgandakan balasan amal ibadah kita dan balasan kebaikan untuk kita.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait