Pada saat Ramadhan kita mampu menahan tidak berjima’ padahal kita punya istri yang sah, maka selesai ramadhan kita harus mampu menahan nafsu dari zina, baik zina mata, tangan dan seluruh anggota badan.
Pada saat Ramadhan kualitas ibadah kita meningkat, baik Shalat Fardlu maupun Shalat Sunnat, kita terbiasa bangun malam hari untuk melaksanakan Sahur. Maka selesai Ramadhan diharapkan kita sudah mampu dan terbiasa melakukan ibadah-ibadah tersebut.
Inilah salah satu tujuan dari bulan Ramadhan. Mumpung kita masih diberi umur panjang, mari kita bawa kebiasaan-kebiasaan baik itu setelah ramadhan.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Pesan kedua adalah pesan sosial Ramadhan
Ini terlukiskan dengan indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah, tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.
Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan.
Di antara hikmah zakat adalah dapat mempererat Tali Persaudaraan dan melatih kerendahan hati.
Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT;
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Sholat Idul Fitri rahimakumullah
Demikianlah Khutbah Tentang dua pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan dua pesan ini ke dalam kehidupan nyata.
Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang, yang bisa menjeremuskan kita kepada api Neraka dan juga bisa menjauhi hal-hal yang dapat merugikan orang lain.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..