Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal Setelah Idul Fitri 2022 PDF Terbaru

Sholat Jumat Terbaru
Sholat Jumat Terbaru

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Kita baru saja melewati serangkaian waktu yang sangat mulia. Beberapa diantaranya kita melewati bulan Ramadhan, bulan penuh Rahmat dan penuh ampunan yang kemudian ditutup dengan hari Raya Idul Fitri, hari Raya kemenangan setelah menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, mumpung masih di bulan Syawal kami mengucapkan mohon maaf lahir dan batin

جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Selepas bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri ini mari kita mengingat salah satu mu’jizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar. Tidak ada Nabi lain yang mendapatkan mu’jizat ini kecuali Baginda Agung Muhammad SAW. Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’anul Karim. Kitab ini diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril as selama kurang lebih 23 tahun secara berangsur-angsur.

Al-Qur’an mulai turun pada bulan Ramadhan, di saat Nabi Muhammad saw berkhalwat di Gua Hira. Turunnya Al-Qur’an ini ditujukan sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut.

 شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Jamaah Jumat yang berbahagia,

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait