Materi khutbah jumat kali ini mengangkat tema tentang jangan sombongkan amal ibadahmu. Hal ini karena masih banyak orang-orang yang sombong karena merasa ibadahnya paling banyak dan paling benar. Padahal seseorang bisa masuk surga karena Rahmat Allah SWT bukan kerena amal ibadah.
Dalam teks khutbah jumat NU singkat berikut ini akan diulas kisah tentang seorang hamba yang ibadah selama 500 tahun. Namun, ketika Ia menghadap Allah SWT ingin dimasukan surga karena amal ibadahnya bukan karena Rahmat Allah SWT.
Teks khutbah jumat berikut bisa Anda download pada menu yang tersedia di akhir naskah. Semoga bermanfaat…
Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat
MUKADIMAH KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقو الله حق تقاته ولاتموتن ألا وأنتم مسلمون
Jamaah yang Dirahmati Allah
Diberikan kesempatan untuk hadir di majelis yang mulia ini adalah sebuah karunia yang wajib kita syukuri. Setidaknya nikmat iman dan kesehatan sekaligus kita dapatkan pada Jumat siang ini. Karena tidak sedikit saudara kita yang gagal menerima keduanya sekaligus.
Ada yang memiliki keinginan kuat untuk berangkat ke masjid, tapi ternyata terhalang kesehatan. Demikian juga kaum muslimin diberikan kesehatan, namun tanpa keimanan sehingga tidak berkenan menghadiri panggilan shalat Jumat berjamaah ini.
Oleh sebab itu mari dua nikmat tersebut kita syukuri dengan meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang Allah SWT.
Hadirin jamaah jumah Rahimakumullah
Materi khutbah kali ini akan mengupas tentang Rahmat Allah di dalam dalam Al Qur’an ayat Az-Zumar 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Dari ayat tersebut kita dilarang untuk merasa putus asa atas rahmat Allah. Berkaitan dengan Rahmat Allah, ada sebuah kisah yang masyhur di dalam kitab-kitab karangan para ulama’.
Dari Jabir bin Abdullah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW pernah keluar menemui kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku, malaikat Jibril, keluar dariku, dimana dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba diantara sekian banyak hamba-hambaNya. Hamba itu melakukan ibadah selama 500 tahun di atas gunung yang berada di tengah laut. Allah mengeluarkan mata air dipuncak gunung itu hanya seukuran jari. Namun, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang dibawah kaki gunung.
Disamping itu, Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dia makan setiap harinya. Jika hari menjelang petang, hamba Allah itu turun kebawah mengambil air wudzu sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat.
Ia berdoa kepada Allah jika waktu ajal tiba agar ia diwafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia dibangkitkan dalam keadaan bersujud juga.
Singkat cerita, Allah membangkitkan hambanya tersebut pada hari Kiamat. Ketika dihadapan Allah kemudian berfirman masukkanlah hambaKU ini ke dalam Surga karena RahmatKU.’
Hamba itu membantah, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke Surga karena perbuatanku.’ Allah SWT berfirman, ‘Masukkanlah hambaKU ini kedalam Surga karena RahmatKU.’
Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke Surga karena amalku.’ Kemudian Allah memerintahkan para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya.’
Setelah ditimbang, ternyata baru nikmat penglihatan saja yang ditimbang itu lebih berat dibanding ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain.
Maka Allah berfirman, ‘Sekarang masukkanlah hambaKU ini ke neraka. ’Kemudian ia diseret kedalam neraka. Hamba itu lalu berkata, ‘Ya Rabbi, benar, aku masuk Surga hanya karena rahmatMU, maka masukkanlah aku ke dalam SurgaMu.’
Allah SWT berfirman, ‘Kembalikanlah ia.’ Kemudian ia dihadapkan lagi di depan Allah, Allah bertanya kepadanya, ‘Wahai hambaKu, siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?’ Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, ‘Wahai Tuhanku.’
Baca halaman berikutnya..