Terungkap! Begini Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pedagang Pasar Kapasan Surabaya

LINTASJATIM.com, Surabaya – Salah satu pelaku kasus pembunuhan seorang pedagang di Pasar Kapasan Surabaya tertangkap. Pelaku mengaku aksi pembunuhan berawal dari cekcok.

Pelaku adalah Choirul Rofik (21), warga Kalimas Hilir, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.

Bacaan Lainnya

Ia menyampaikan pembunuhan berawal saat korban, Slamet Mahmud, menegur dan memukul Choirul dengan sapu, korban juga menuduh Choirul kurang sopan dengan bersiul-siul saat di pasar.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian menyampaikan setelah cekcok terjadi tersangka pulang dan menceritakan kejadian yang dialami kepada pamannya.

“Ia (pelaku) juga mengaku, dirinya dan pamannya kembali ke TKP untuk mengklarifikasi kejadian pada korban,” ujarnya pada Sabtu (24/7/2021).

Tersangka menyebut, lanjutnya, korban salah paham dan menyerangnya hingga terjadi perkelahian. Kedua pelaku juga membawa senjata tajam yang mengakibatkan korban terluka.

“Tersangka menyabetkan senjata tajam dengan membabi buta hingga mengenai bagian pinggang korban. Akibat luka-luka tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia,” papar Oki.

Saat ini, pihaknya masih mengejar seorang pelaku lainnya. Oki menyebut pelaku ditangkap di sekitar Jeddih, Madura.

“Tim Opsnal Resmob melakukan penangkapan terhadap tersangka di daerah Jeddih Bangkalan dan membawa ke mako guna penyidikan lebih lanjut,” lanjutnya.

Sebagai informasi, korban berinisial SM (54), warga Jalan Gembong Sawah Tengah, Surabaya. Aksi pembunuhan ini terjadi pada Kamis (22/7) sekira pukul 10.15 WIB di Toko Surya Emas, Pasar Kapasan Surabaya. Saat itu, korban yang sedang berada di dalam toko didatangi seorang pelaku dan terjadi cekcok.

Pelaku sempat menyerang korban dengan pisau, kemudian korban mengambil clurit di dalam toko, sehingga terjadi perkelahian dengan senjata tajam. Tak lama kemudian, datang seorang pelaku lagi dan menyerang korban. Sehingga korban terluka di bagian kepala dan pinggang kiri.

Kedua pelaku melarikan diri. Selanjutnya, korban dibawa orang-orang di sekitar TKP dengan menaiki becak ke RS Soewandhi. Sayangnya, saat di RS Soewandhi, korban telah dinyatakan meninggal dunia diduga kehabisan darah.

Pos terkait