LINTASJATIM.com, Gresik – Nasib Nahas dialami oleh Ahmad Ari Afandi. Korban dikeroyok sejumlah orang menggunakan tangan kosong, pipa shockbreaker, serta kayu hingga mengalami luka di wajah dan tubuhnya.
Korban dikeroyok lantaran mengunggah video kerumunan di arena gantangan burung tepatnya di Desa Peganden, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Kini kasus tersebut sedang ditangani oleh Kapolsek Manyar dan polisi akan menyelidiki pihak-pihak yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut.
Kapolsek Manyar, AKP Bima Saksi mengungkap bahwa korban ditendang bagian kaki, badan hingga kepalanya.
Peristiwa tersebut terjadi saat polisi mendatangi area gantangan dalam rangka menegakkan aturan PPKM Darurat.
“Sekira pukul 15.30 sampai 16.15 WIB, Sabtu, 17 Juli 2021, kami tiga pilar Kecamatan Manyar membubarkan arena gantangan burung itu dalam rangka penegakkan aturan PPKM Darurat,” ungkapnya, Kamis (22/7/2021).
Karena aktivitas tersebut terjadi kerumunan massa, maka polisi membubarkan acara secara paksa.
Namun, usai acara dibubarkan pada pukul 17.00 Wib. Sejumlah orang mengeroyok korban ke indikos yang dekat dari lokasi tersebut.
Aksi itu diduga terkait dengan unggahan korban di media sosial, sehingga acara gantangan dibubarkan polisi.
Polisi akan menindak tegas pemilik burung serta pihak yang terlibat melanggar aturan PPKM Darurat.