LINTASJATIM.com, Probolinggo – Sekelompok warga mengambil paksa jenazah pasien yang memiliki gejala COVID-19 di Probolinggo. Empat di antaranya kini telah menyerahkan diri ke polisi.
“Setelah kita koordinasi dengan pihak Kepala Desa Lemah Kembar, yang jemput paksa pasien probable COVID-19 di RS PG Wonolangan Kecamatan Dringu siang tadi, akhirnya empat orang pria mengaku keluarga jenazah L, bertanggung jawab dengan tindakan langkah mengambil paksa jasad, ke Mapolres Probolinggo secara sukarela,” ujar Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, Jumat (5/3/2021).
Empat pria yang menyerahkan diri itu masih dalam proses pemeriksaan di ruang penyidikan Satreskrim Polres Probolinggo. Soal penyerahan diri empat warga itu juga dibenarkan oleh AKBP Ferdy Irawan, Kapolres Probolinggo.
“Benar ada empat orang yang mengaku keluarga pasien meninggal yang diduga terpapar COVID-19 yang diambil paksa dan sempat melakukan aksi anarkis, menyerahkan diri ke kantor Satreskrim Polres Probolinggo, dan masih dalam penyelidikan” terangnya.
“Kami berharap kooperatif dan serahkan diri, sebelum pihak kepolisian mengambil langkah tegas,” imbuh AKBP Ferdy.
Pasien yang memiliki gejala COVID-19 itu merupakan seorang perempuan berinisial L (61). Ia masuk RS PG Wonolangan, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (4/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB, pasien tersebut meninggal dunia.
Meski hasil tes swab belum keluar, pihak rumah sakit memutuskan bahwa pasien tersebut akan dimakamkan dengan protokol kesehatan COVID-19 atau prokes. Sebab, pasien itu memiliki gejala COVID-19.
“Dan ada dugaan ada gejala seperti terpapar COVID-19 dan tunggu hasil swab turun,” kata Direktur RS PG Wonolangan, dr Mariani Indahri.
Namun sekitar satu jam usai pasien diumumkan meninggal, datang puluhan orang ke rumah sakit untuk mengambil paksa jenazah pasien gejala COVID-19 tersebut. Mereka merupakan warga Desa Lemah Kembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Warga dan keluarga dari pasien gejala COVID-19 itu langsung masuk RS dan mengambil jenazah tersebut. Lalu membawa pulang jenazah tersebut menggunakan truk. Peristiwa itu sempat menyebabkan kemacetan di jalan pantura Dringu.