LINTASJATIM.com, Mojokerto – Agung Febrianto (20) tega memerkosa dan membunuh seorang nenek untuk mencuri uang dan perhiasan korban. Untuk melancarkan aksinya, pemuda yang sehari-hari menjadi pak ogah ini memberi minum dan mengajak mandi korban.
Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (21/2) sore. Awalnya, Agung bertemu dengan korban yang berjalan sendirian di jalan Desa Punggul, Kecamatan Dlanggu. Nenek berusia 60-70 tahun ini membawa dompet berisi uang dan memakai perhiasan.
“Tersangka tidak kenal dengan korban,” kata Dony saat jumpa pers di Mapolsek Dlanggu, Senin (1/3/2021).
Uang dan perhiasan milik nenek yang belum diketahui identitasnya ini membuat Agung tergiur. Pemuda asal Dusun Ngembul, Desa Punggul ini mendekati korban dengan memberinya minum es tebu. Tersangka lantas mengajak korban mandi di Sendang Tutup di Dusun Ngembul.
“Setelah mandi, korban naik dari sumber mata air tersebut. Tiba-tiba tersangka memeluk korban dari belakang kemudian memerkosa korban,” terang Dony.
Pemerkosaan nenek malang ini, lanjut Dony, dibuktikan dengan hasil autopsi jenazah korban. Menurut dia, terdapat luka lecet pada alat kelamin korban.
Namun saat diperkosa, korban melawan dengan meronta-ronta di dalam Sendang Tutup. Agung lantas menenggelamkan korban ke sendang tanpa belas kasihan. Nenek berusia 60-70 tahun itu tewas gagal nafas atau gagal jantung karena paru-paru dan jantungnya kemasukan air.
“Setelah korban meninggal dunia, tersangka membawa barang-barang korban dan meninggalkan lokasi,” jelasnya.
Agung tega menghabisi nyawa nenek tersebut untuk mencuri uang dan perhiasannya. Dia membawa kabur dompet korban berisi uang Rp 423.000 dan 2 cincin warna putih. Ternyata cincin korban bukan emas.
Ironisnya, Agung berpura-pura tanpa sengaja menemukan mayat korban. Dia melapor ke anggota Linmas di tempat tinggalnya. Namun, tim gabungan Satreskrim Polres Mojokerto dan Polsek Dlanggu mendapatkan keterangan saksi yang melihat tersangka di Sendang Tutup sebelum mayat nenek itu ditemukan.
“Ada saksi melihat tersangka mengitari lokasi kejadian. Kemudian tim menentukan tersangka sebagai orang yang terakhir bersama korban. Juga kami temukan barang-barang milik korban di tersangka,” ungkap Dony.
Kini Polres Mojokerto berupaya mengungkap identitas korban. Nenek tersebut mempunyai ciri-ciri golongan darah O, tinggi badan sekitar 155 cm berat sekitar 58 Kg, usia sekitar 60-70 tahun, rambut lurus hitam, beruban, panjang sebahu, kulit sawo matang, gigi teratur, bentuk bibir sedang biasa.
Bentuk telinga anting ampel, hidung lurus, memakai aksesoris gelang sebanyak 4 buah di tangan kiri. Terdiri dari 3 gelang plastik dan 1 gelang kayu. Memakai cincin warna silver pada jari manis dan tengah pada tangan kiri. Pada punggung kaki kiri sebelah atas jempol ada bekas luka bakar yang sudah sembuh.
“Masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya dengan ciri-ciri yang sama, bisa menghubungi kami di nomor WhatsApp 081310670084,” ujar Dony.
Tersangka Agung mengaku tega melakukan pemerkosaan dan pembunuhan nenek tersebut karena tergiur dengan uang dan perhiasan korban. Terkait perbuatan bejatnya tega memerkosa korban, tersangka berdalih khilaf.
“Kan manusia ada rasa khilaf ya,” tandasnya.